MALANG - Kamis 28 September 2024, Mahasiswa Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan pengabdian kesehatan dan kesejahteraan dengan mengusung konsep art therapy berupa melukis gambar bersama para lansia di Pondok Al-Ishlah, Blimbing, Malang.
Topik pengabdian adalah “Menanggulangi Gangguan Demensia Melalui Art Therapy Melukis Terhadap Lansia di Pondok Lansia Al-Ishlah Malang”. Pengabdian ini bertujuan untuk menanggulangi yang secara spesifik tidak memperparah gangguan demensia yang dialami oleh para lansia.
Pada dasarnya demensia memang tidak dapat dihindari, namun upaya yang mahasiswa berikan diharapkan dapat memperlambat demensia berat yang dialami para lansia tersebut. Dengan dilakukannya art therapy ini dapat meningkatkan dan memunculkan kembali kebahagiaan para lansia, sehingga kecemasan yang umum para lansia alami dapat mereda dengan cara melukis dan meluapkan semua emosi yang mereka pendam. Demensia sendiri merupakan penurunan fungsi otak terkhusus pada kognitif manusia yang dapat menyebabkan terganggunya aktivitas manusia itu sendiri (Suryatika & Pramono, 2019).
Kecemasan yang para lansia alami terbukti dengan ucapan salah satu lansia disana yang dilontarkan oleh Nenek Soinem dalam bahasa jawa “Aku nangis tok mbak, anak ku siji ndak kenek diomongi, opo-opo dewe iki karepe dewe,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Sedangkan untuk demensia yang mereka alami dibuktikan dari pertanyaan yang dilontarkan oleh para lansia kepada kami berulang kali “Kalian dari sekolah mana? Ini apa ini? Apakah ini bagian dari mata pelajaran?” tanya Nenek Siti Khotijah berulang kali.
Kegiatan pengabdian ini ditekankan untuk memperbaiki psikologis para lansia sehingga tingkat kecemasan yang mereka alami sedikit demi sedikit dapat berkurang dan dapat memperlambat demensia berat pada lansia tersebut. Upaya yang mahasiswa usulkan ini tentunya mendapatkan respon baik dari pihak pengurus dan para lansia di Pondok Al-ishlah dan telah mendapatkan perizinan terlebih dahulu dari pihak yayasan dan para lansia sendiri. Bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan seperti alat lukis, cat air, dan beberapa gambar yang sebelumnya telah dicetak terlebih dahulu pun dipersiapkan oleh mahasiswa sendiri, sehingga tidak merepotkan pihak pondok lansia.
Total keseluruhan lansia di pondok tersebut saat ini berjumlah 25 orang. Terdapat 9 lansia yang bersedia dan tidak berhalangan mengikuti kegiatan, sedangkan sisanya berhalangan karena masalah kesehatan seperti stroke, diabetes parah, dan lainnya. Oleh karena itu, gambar-gambar yang telah sebelumnya dipersiapkan untuk 25 orang menjadi tersisa cukup banyak. Sehingga sisa cat air, alat lukis, maupun gambar yang belum terlukis mahasiswa berikan kepada lansia sendiri untuk mereka gunakan kembali di saat ingin melakukan kegiatan melukis lagi.
Kegiatan art therapy berjalan dengan lancar. Mahasiswa cukup memberikan efek positif kepada lansia seperti di tengah kegiatan melukis dilangsungkan, mahasiswa juga mengajak para lansia bercerita pengalaman mereka di kala masa muda. Cerita-cerita yang dilontarkan tersebut tidak jauh dari membicarakan keluarga seperti anak, suami, dan cucu, hingga pekerjaan mereka dulunya. Serta sebagai bentuk pencairan suasana di sela kegiatan, mahasiswa juga mengajak lansia untuk bernyanyi bersama-sama. Hal ini juga dapat menjadi sumber kebahagiaan para lansia karena dapat mengisi waktu mereka menjalani kehidupan sehari-hari yang terasa jenuh. Melihat suasana di lapangan, di mana para lansia terlihat antusias mengikuti kegiatan, diharapkan tujuan awal dapat terlaksana yaitu tidak memperparah demensia yang dialami para lansia di Pondok Al-Ishlah Blimbing Malang, serta mahasiswa UM juga mengharapkan bahwa kegiatan seperti ini terus dilakukan oleh pihak Pondok Lansia Al-Ishlah.
Suryatika, A. R., & Pramono, W. H. (2019). Penerapan Senam Otak Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia Dengan Demensia. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 3(1), 28–36. https://doi.org/10.33655/mak.v3i1.56