Mendengar kata Pelabuhan Tanjung Priok, yang muncul di benak adalah tempat yang kotor, kumuh, dan menyeramkan. Banyak kuli panggul dimana-mana, sampah berserakan, jalan-jalan berlubang, pemulung pun bisa masuk. Bahkan Pelabuhan Tanjung Priok sebelum 2009 dikenal ada “algojo Tanjung Priok” yang tidak lain adalah sebutan para preman-preman disana. Akhirnya masyarakat mengenal pelabuhan tanjung priok digambarkan secara negatif.
Padahal pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan tersibuk di Indonesia. 30 persen aktifitas ekspor dan impor barang seluruh Indonesia dilakukan di Tanjung Priok.
Namun saat ini Pelabuhan Tanjung Priok sudah banyak berubah, Tanjung Priok saat ini bersih, tertata rapih dan tak ada lagi preman-preman yang berkeliaran.
Perubahan Tanjung Priok
Jalan
Sebelum Tanjung Priok dibenahi oleh PT Pelabuhan Indonesia II (PT Pelindo II), jalan-jalan di pelabuhan banyak yang berlubang. Lubangnya pun besar-besar, kalau musim hujan kita bisa manabur benih lele disana.
Sekarang jalan di dalam pelabuhan Priok jauh lebih baik (fotonya di ambil dari dalam kendaraan)
Gate Terminal Tanjung Priok
Gate Terminal sebelum 2009 banyak angkot yang lalu lalang di Gate Terminal 1 Tanjung Priok. Banyak orang yang tidak jelas kepentingannya keluar masuk pelabuhan termasuk para “algojo”. Gate Terminal berubah drastis, keamanan pun lebih ketat. Semua kendaraan yang masuk dan keluar melalui gerbang dilayani secara computerize. Semua kendaraan tersebut terekam di kamera CCTV dan tercatat dengan jelas.