Tuan..
Gelombang besar sudah cukup membuatmu pening, taufan dan badai sudah cukup meremukkan penyangga tubuhmu. Masih inginkah kau mengkhayalkan selasar di terangi api unggun?
Tuan
Cerutumu tak lagi mampu membuatmu terlihat tangguh, berikan kesempatan untuk oksigen bersih penuhi paru-parumu. Aku akan membantu menguliti luka-luka perihmu yang mengering.
Tuan
Perapian sudah aku siapkan, siapkah kenangan ini kita simpan di api yang sedang menyala? Selasar gelap kini tersenyum cerah melihat api unggun yang merekah dengan kenangan sebagai bahan bakarnya.
"Kita takkan menyesalkan?"
"Tidak akan pernah, karena kobarannya akan membuat kita semangat"
swastamita, 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H