Mohon tunggu...
Tina
Tina Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar Hidup Berkesadaran

Disini dan Saat Ini

Selanjutnya

Tutup

Trip

Rindu Kintamani

4 Agustus 2023   13:08 Diperbarui: 4 Agustus 2023   13:18 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana kami hari ini ke Kintamani dan sekitarnya.
Jam 8 pagi kami dijemput driver Pak Putu, di rumah kakak tempat saya menginap dan langsung berangkat dari Denpasar.
Sekeluarga kami menikmati perjalanan yang sangat menyenangkan. Melewati sawah ladang yang hijau, sesekali tampak upacara keagamaannya yang unik, keramahtamahan masyarakatnya, menjadikan
aura kedamaian pulau Dewata begitu terasa.

Denpasar Kintamani kurang lebih ditempuh dalam waktu dua jam.

Tak terasa kami sudah sampai di Kintamani.
Lokasi pertama yang didatangi adalah dataran yg lebih tinggi yg merupakan obyek wisata baru berupa cafe-cafe di tepi jurang.
Saat itu ramai pengunjung. Maklum.. musim liburan. Bali menjadi pilihan utama para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

Sesampainya disana kami memasuki salah satu cafe yang posisinya sangat strategis utk melihat gunung Batur dan hamparan danaunya yang indah.
Kami memilih duduk di area balkon. Tersedia meja kursi bar dan payung pantai berwarna putih tulang diimbangi lantai dgn batu-batu halus berwarna putih susu tampak serasi dan berkesan natural.
Dengan design minimalis balkon berkesan ringan dan dingin. Seolah tdk ingin bersaing dgn keindahan alam sekitar.
Didukung cuaca cerah, langit biru, Gunung Batur dipayungi gumpalan-gumpalan awan putih.
Sajian yang mengagumkan.

Di balkon suasana hening.. ditemani Kopi Kintamani hangat dan kue Laklang yang gurih diluar lembut di dalam dibalur gula bali dan parutan kelapa muda, sayup-sayup terdengar alunan musik angin yg menyatu dgn suara alam.
Angin semilir sejuk menerpa kulit.
Paru-paru serasa dimanja dengan udara bersih.
Sukma terasa melayang memandang mahakarya Sang Pencipta.
Gunung Batur yang gagah kokoh bercermin di danaunya yang tenang, sejuk, berkilau.

Selain itu, Cafe tepi jurang juga memanjakan pengunjung yang menyukai kehangatan dengan menyediakan ruang-ruang tertutup yang transparan sehingga pemandangan alam yang cantik itu masih dapat dilihat dari dalam.

Belum puas rasanya menikmati keindahan gunung Batur dari ketinggian, tibalah waktunya untuk makan siang.
Kami akan turun ke tepi danau untuk menikmati santapan makan siang dengan menu khas Kintamani. Ikan Nyat nyat.

Melalui jalan aspal yg curam berkelok-kelok akhirnya kami sampai di resto yang indah di tepi danau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun