Mohon tunggu...
Swany Anditya
Swany Anditya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi psikologi, Southern Federal university, Russian Federation.\r\n\r\n"writing seems so easy until you start writing"\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Hari Kemenangan Mother Russia!

9 Mei 2013   04:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:52 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veteran yang terharu saat berlangsungnya upacara peringatan hari kemenangan

Tidak seperti hari libur lainnya, Hari kemenangan Russia bukanlah hari libur untuk bersantai di rumah. Hari ini adalah hari yang menyatukan seluruh Orang Russia, bersatu bersama memory para pahlawan yang gugur di The Great Patriotic War (perang dunia ke II). Hari ini makam-makam pahlawan dan setiap monumen-monumen bersejarah di penuhi bunga. Para veteran yang masih hisup berjalan dengan menggunakan medali mereka. Hari ini para Babushka* dan Dedushka** terlihat emosional mengenang rekan mereka yang gugur. Di sepanjang jalan terlihat senior-senior ini mendapat karangan bunga dan mendapat tepuk tangan meriah dari warga sekitar. Dan tak lupa mengikatkan pita berwarna orange hitam sebagai simbol kemenangan. [caption id="" align="aligncenter" width="335" caption="Veteran yang terharu saat berlangsungnya upacara peringatan hari kemenangan"][/caption] Saya pribadi tidak pernah melewatkan momen ini. Ini adalah hari libur favorit di Russia. Walaupun saya orang asing, saya bisa ikut merasakan atmosfer perayaan ini. saya selalu di buat merinding kalau mendengar lagu-lagu jaman perang di nyanyikan oleh para opa-opa dan oma-oma. Untuk membayangkan saja saya sudah ngeri, bagaimana jika saat perang tentara nazi menang, mungkin saya tidak mungkin berada di sini, saya tidak mungkin bisa kuliah di sini, atau bahkan mungkin tidak ada Negara yang bernama Russia. Perang yang merenggut nyawa sekitar kurang lebih 27juta ini masih menyisakan mimpi buruk pada kebanyakan keluarga-keluarga di Russia. Banyak wanita menjadi janda dan anak-anak menjadi yatim. Walaupun perang berlangsung singkat (1941-1945) namun traumanya masih tersisa setelah 67 tahun. Saya teringat salah satu dosen bahasa Russia pernah bercerita, kalau beliau ikut terjun langsung saat perang melawan tentara Nazi. Perang itu mebuat beliau cacat seumur hidup. Sebagian perut beliau terkena pecahan bom dan terpaksa harus di angkat. Walau dalam keadaan yang tak lagi sempurna, beliau tetap semangat mengajar. Itu yang membuat saya salut. Perayaan hari kemenangan ini selalu di buka oleh Presiden Russia, Vladimir Putin, warga berkumpul di lapangan besar dengan layar besar di samping nya, layar itu tersambung langsung dengan Moscow. Setelah selesai sambutan oleh presiden, acara di lanjutkan dengan parade army, lalu parade senjata. Kemudian di sambung dengan konser-konser musical dan berbagai pertunjukan lainnya.Biasanya acara di akhiri pesta kembang api pada malam harinya. Acara tidak lengkap tanpa adanya lagunya “Katyusha”. Lagu yang di buat tahun 1938 yang menceritakan tentang seorang istri yang di tinggal suami tercinta pergi ke medan perang. Pada tahun 90-an, hari kemenangan ini tidak di rayakan secara besar-besaran, karena pada jaman Uni soviet perayaan besar tidak popular. Tapi sekarng, Victory Day adalah perayaan terbesar dan terpandang dengan tujuan menyatukan orang-orang. С Днем Победы! УРА! УРА! УРА! (*selamat hari kemenangan! ura! ura! ura!) *babushka : nenek ** dedushka : kakek [caption id="" align="aligncenter" width="456" caption="(dok.pribadi) para veteran berjalan di jaga oleh angkatan bersenjata"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="(dok.pribadi) parade army"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="(dok.pribadi) parade polisi wanita"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="(dok.pribadi) parade senjata"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="720" caption="(dok.pribadi) parade senjata"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="(dok.pribadi) veteran menerima karangan bunga"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun