Mohon tunggu...
Swandana Sutesna
Swandana Sutesna Mohon Tunggu... -

Biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cahaya

15 Desember 2010   19:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di tengah kegelapan yang amat pekat, duduklah sebuah lilin diatas sebongkah batu. Sekalipun nyalanya kecil, sinar cahayanya seolah-olah memecah keangkuhan kegelapan.

"Kenapa engkau hadir disini?" tanya kegelapan.

"Lho, memangnya kenapa?" lilin balik bertanya.

"Bukankah engkau akan lebih bermanfaat bila ada di tempat lain, bukan ditempat yang terlantar ini?"

"Mungkin demikian. Akan tetapi, dengarlah sahabat", kata lilin dengan lembut. "Aku bercahaya karena memang aku cahaya. Bukan karena bermanfaat aku bersinar. Apalagi hanya karena ingin dilihat."

"Lalu, untuk apa engkau bercahaya?"

"Pertanyaanmu sudah keliru. Bukan untuk apa! Aku bersinar karena itu memberi kegembiraan kepada ku. Titik."

-----

Kadang, banyak orang bertanya pada diri sendiri, apa guna atau manfaatnya saat bersikap dan bertindak demikian. Kerap menjadi keputusasaan bila jawaban tidak dapat diperoleh secara memuaskan.

Pertanyaan: Betulkah hidup hanya sekadar untuk sebuah manfaat dan guna?

Bertanyalah soal makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun