Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Ada Oposisi dalam Demokrasi Pancasila, Suatu Asumsi Keliru

1 Februari 2025   08:32 Diperbarui: 1 Februari 2025   08:47 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kover buku Negara Paripurna karya Yudi Latif (Sumber: koleksi pribadi)

Dengan kata lain, Demokrasi Pancasila cum (sebagai) demokrasi gotong royong cum demokrasi permusyawaratan justru membuka ruang lapang bagi oposisi. Bahkan, oposisi idealnya juga bisa berada di dalam koalisi pemerintahan sendiri. 

Namun di sisi lain, pihak yang beroposisi mesti mengadopsi satu prinsip etika politik juga: sekali keputusan sudah dibuat lewat mekanisme  permusyawaratan yang rasional, setara, dan wajar (fair), semua pihak termasuk oposisi harus menyepakati dan mendukungnya. Hanya dengan begitulah demokrasi permusyawaratan kita bisa memenuhi tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun