Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia Indonesia Belum Sejahtera, Model Pembangunan Pancasila Solusinya

16 Januari 2025   19:54 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kover Buku Ekonomi Politik karya B. Herry Priyono (Sumber: koleksi pustaka pribadi)

Lantas, bagaimana pemerintah mewujudkan model pembangunan Pancasila yang berkemanusiaan itu secara konkret? Setidaknya ada tiga kebijakan. Pertama, pemerintah harus melakukan redistribusi pendapatan dengan mencetuskan kebijakan pajak yang berkeadilan, di mana pihak mampu membayar pajak tinggi supaya hasilnya bisa dialirkan kembali dalam bentuk berbagai paket bantuan dan asuransi sosial memadai bagi masyarakat tidak mampu.

Kedua, pemerintah harus menciptakan kesetaraan kesempatan (level playing field) bagi seluruh warga negara untuk berwirausaha dengan memberikan kemudahan iklim usaha (ease of doing business), tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) untuk meminimalkan praktik koruptif dan birokrasi berbelit, bantuan lunak untuk mengembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil menengah (UMKM), serta pembangunan infrastruktur dasar guna memudahkan inisiatif kewirausahaan.

Ketiga, pemerintah harus membatasi segala ekspansi korporasi---utamanya industri ekstraktif---yang bisa merusak lingkungan dalam jangka panjang hanya untuk laba jangka pendek. Tujuan pembatasan ini adalah supaya manusia bisa hidup dengan sehat dan tenteram di dalam lingkungan tempat tinggalnya selama bergenerasi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun