Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Voltaire, Sastrawan Besar Itu, Ternyata Mengagumi Islam

16 Januari 2025   10:28 Diperbarui: 16 Januari 2025   13:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kover buku Voltaire karya Ida Sundari Husen (sumber: koleksi pustaka pribadi)

Selama ini, banyak orang hanya mengenal  Voltaire sebagai sastrawan Prancis yang terkenal dengan karya-karya satiris filosofis seperti Zadiq, Candide, dan L 'Ingenu alias Si  Si Lugu. Padahal, lebih dari sekadar pujangga, Voltaire juga pemikir cemerlang yang membahas beragam isu sosial budaya, termasuk tentang agama.

Menariknya, terkait pemikiran agamanya tersebut, Voltaire ternyata menaruh perhatian juga kepada Islam. Bahkan, ia menaruh kekaguman kepada agama itu sampai menjuduli salah satu dramanya dengan Mahomet (Muhammad)

Merujuk karya Ida Sundari Husen berjudul Voltaire (Indonesia Tera, 2003), ada tiga poin kekaguman Voltaire terhadap Islam. Pertama, ia mengatakan bahwa bagi Eropa, pengakuan adanya agama lain selain Kristen menimbulkan kesadaran bahwa kebudayaan Eropa bukanlah satu-satunya yang terbaik. Artinya, Voltaire mengakui Islam sebagai agama besar yang sudah bisa menandingi agama Kristen kala itu.

Kedua, Voltaire mengakui bahwa Islam memiliki nilai-nilai kebenaran seperti halnya agama Katolik dan itu membuktikan ajaran Islam mengandung nilai-nilai moral universal.

Ketiga, Voltaire juga peduli terhadap Islam dengan mengajukan kritik bahwa ada sebagian penganut Islam yang hanya menganut agama secara formal-ritualistis (seperti salat lima waktu sebagaimana Voltaire menyebutnya secara spesifik) tapi melupakan ibadah sosial sehingga mereka berperilaku yang justru tidak menampilkan substansi agamanya yang baik itu.

Pandangan Voltaire yang dikemukakan di abad ke-18 ini memberikan pelajaran bagi umat Islam di seluruh dunia: Islam adalah agama dengan ajaran moral universal. Karena itu, umat Islam seharusnya mengamalkan Islam substantif yang kaffah (komprehensif) dengan memadukan ibadah ritual maupun ibadah sosial (muamalah). Sungguh hikmah tak terduga dari seorang pengarang Prancis tiga abad lalu, bukan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun