Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Selalu Serius, Empat Tokoh Bangsa Kita Ternyata Penyuka Sepak Bola

15 Januari 2025   07:05 Diperbarui: 15 Januari 2025   07:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini, kebanyakan pencinta sepak bola di Indonesia hanya menikmati aspek hiburan dari olahraga mengolah kulit bundar itu. Padahal, sepak bola punya makna historis dan politik besar bagi negeri ini. Salah satu bukti mengejutkannya, ternyata begitu banyak tokoh bangsa kita yang begitu menggilai sepak bola. Jadi, tokoh-tokoh bangsa kita juga manusia biasa yang punya kegemaran terhadap sepak bola. 

Pertama, Tan Malaka yang dikenal sebagai pejuang paling karismatis dan revolusioner dalam sejarah kita sampai-sampai disetarakan dengan Che Guevara atau Mahatma Gandhi. Walau tekun berpolitik, Tan Malaka alias Datuk Ibrahim juga gandrung bermain sepak bola. Tatkala dua tahun mengenyam pendidikan di Rijks Kweekschool, Harleem, Belanda sejak 1914, Tan Malaka tergabung dalam klub sepak bola profesional Vlugheid Wint. Dalam klub itu, Tan dikenal sebagai striker andal yang subur mencetak gol.

Kegandrungan ini berlanjut hingga Tan kembali ke Indonesia. Saat mukim di Bayah, Banten untuk  memotivasi semangat berjuang para pemuda di sana pada 1943, Tan Malaka dengan nama samaran Ilyas Hussein ikut menggagas pembangunan lapangan sepak bola di Bayah (Tempo, Edisi Khusus Tan Malaka, 2010).

Kedua, Bung Hatta. Berdasarkan memoar Hatta sendiri (Memoir, Yayasan Haji Masagung, 1991), Hatta terkenal sebagai gelandang tengah sekaligus bek tangguh. Bahkan, Hatta mampu mengantarkan timnya menjadi juara Sumatra. Meskipun demikian, sesuai latar belakang pendidikan ekonominya dan pemikirannya yang rasional, Hatta lebih terkenal sebagai bendahara klub yang sukses dibuat makmur dengan tangan dinginnya.

Ketiga, Sutan Sjahrir. Merujuk antologi tulisan tentang Sutan Sjahrir (editor Rosihan Anwar, Gramedia Pustaka Utama, 2010), Sjahrir sempat bergabung dalam perkumpulan sepakbola LUNO (Laat U Niet Overwinnen), klub bagi orang orang pribumi dan indo Belanda. Di sini, Sjahrir berperan sebagai playmaker (pemain tengah) gesit---mungkin karena perawakannya yang kecil---yang juga kerap mencetak gol bagi klubnya.

Olahraga sepak bola ini pula yang menyelamatkan Sjahrir dari potensi mengalami kegilaan tatkala dibuang ke Banda Neira. Frustrasi dan kesepian karena sering diasingkan, Sjahrir akhirnya kegembiraan dengan bermain sepak bola bersama anak-anak Banda Neira, seperti Des Alwi, yang kemudian menjadi putra angkat Sjahrir (Tempo Edisi Milenium, 2000). Ibarat kata, tanpa sepak bola, kita tak akan punya pahlawan sekaliber Sjahrir.

Di Banda Neira juga, Sjahrir mendirikan Perbamu (Persatuan Banda Muda): perkumpulan anak anak muda Banda Neira yang bertujuan merekatkan kerukunan antara anak anak muda Banda Neira supaya mereka tidak menjadi anak berandal yang sering tawuran. Klub sepak bola Neira bentukan Sjahrir pun bernaung di bawah perkumpulan ini.

Keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Presiden keempat ini tak terbantahkan lagi sebagai pencinta sepak bola sejati. Bahkan, Gus Dur adalah pemikir serius filsafat sepak bola, yang dibuktikan dari puluhan kolom bernasnya di harian Kompas. Gus Dur kerap disejajarkan dengan Romo Sindhunata sebagai filsuf sepak bola berwibawa. Hebatnya lagi, kedua pemikir sepak bola kelas kakap ini pernah berdebat seru di Kompas soal strategi sepak bola dan politik nasional menjelang lengsernya Gus Dur sebagai Presiden (lihat Sindhunata, Air Mata Bola, Penerbit Kompas, 2006).

Akhirulkalam, pencinta sepak bola tanah air patut bangga melihat betapa tokoh-tokoh besar bangsa ini juga mencintai sepak bola dan menimba banyak inspirasi dari olahraga terpopuler sedunia itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun