Mohon tunggu...
suzan oktaria
suzan oktaria Mohon Tunggu... -

Pecinta kopi, cokelat, es krim dan buku, bekerja sebagai jurnalis televisi lokal, hobi banget travelling, menulis, dan mencoba sesuatu yang baru. Blogger, taekwondo and relawan adalah bagian hidupku ^..^ silakan berkunjung ke sini http://suzannita.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

The Blind Side From Nothing To Something

26 April 2010   12:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:34 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasib orang siapa yang tahu. Begitulah kesan yang kutangkap setelah menonton film The Blind Side yang dibintangi Sandra Bullock. Aktris ini merupakan salah satu pemain film yang kusukai, selain Nicole Kidman dan Julia Roberts. Karena aktingnya, Sandra Bullock memenangkan Golden Globe Award untuk Best Actress, Screen Actors Guild Award untuk Peran Wanita Terbaik dan Academy Award untuk Aktris Terbaik. Inilah penghargaan pertama Sandra dalam karir perfilmannya. Bagi yang menyukai menonton film drama Hollywood  dengan akhir yang membahagiakan wajib menonton film yang lahir dari  sebuah kisah nyata. Film ini diadaptasi dari 2006 buku terlaris Michael Lewis, “The Blind Side: Evolusi Game. Film ini bercerita tentang Michael Oher, remaja Afro Amerika, yang dibuang keluarganya karena tidak berprestasi di sekolah. Ternyata disisi lain Michael memiliki kelebihan lain dan melalui pencari bakat, Michael pun dilirik mampu menjadi pemain terbaik di  football. Akhirnya pelatih football tersebut pun mendaftarkan Michael di Wingate Christian School. Suatu malam Michael berjalan di bawah guyuran hujan, nasib mempertemukannya dengan keluarga Leigh Anne Tuoy dan keluarganya. Adegan ini sangat mengharukan, karena Michael bilang karena di Gym tempatnya hangat. Anak-anak Leigh, SJ dan Collins semakin akrab dengan Michael. Begitu pula dengan suami Leigh, yang punya franchise sebuah restoran tersebut, tidak keberatan Michael untuk tinggal di rumahnya. Keluarga Leigh Anne Touy menerima Michael sebagai anggota keluarga mereka. Berkat didikan dan bimbingan dari Leanne, prestasi Michael mulai membaik tidak hanya football tapi juga pendidikannya. Pergolakan terjadi ketika menjelang tamat SMA, tawaran beasiswa berdatangan karena prestasinya di tim football sekolahnya. Cerita haru biru ini, mengajarkan kita tentang rasa sosial, dan jangan pernah berhenti berusaha serta terus melakukan perbuatan baik, memberikan kebaikan untuk semua maupun mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun