Mohon tunggu...
Suzandrio
Suzandrio Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya seorang Kepala Sekolah di SD Negeri Buniwah 03 Kec. Sirampog, Kab. Brebes, Prov. Jawa Tengah Hobi saya untuk mengisi waktu dan menjaga kebugaran adalah badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.1

10 Agustus 2024   11:57 Diperbarui: 10 Agustus 2024   12:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/1001indonesia/

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

Tujuan Pembelajaran:

  • CGP membuat kesimpulan dari keseluruhan materi yang didapat dengan beraneka cara dan media.
  • CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

Pertanyaan Pemantik

"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Dalam penerapan nyata, ini berarti bahwa sebagai pendidik atau orang yang terlibat dalam proses pendidikan, kita harus menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mengejar pencapaian akademik tetapi juga mengembangkan karakter dan keterampilan yang akan membantu siswa dalam kehidupan mereka.


Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita anut sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena mereka tidak hanya membentuk hasil dari keputusan tersebut tetapi juga mempengaruhi lingkungan di sekitar kita secara langsung maupun tidak langsung.


Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, saya dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid melalui berbagai strategi dan pendekatan dalam pengambilan keputusan saya. Berikut adalah beberapa cara spesifik yang dapat saya lakukan:

  • Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif;
  • Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada murid;
  • Memprioritaskan pendidikan karakter;
  • Mendorong pengembangan keterampilan abad 21;
  • Memberikan dukungan dalam pengembangan kompetensi guru;
  • Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan ini, saya dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang saya buat sebagai pemimpin pembelajaran berkontribusi secara positif terhadap proses pembelajaran siswa, membantu mereka berkembang secara holistik dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Kutipan dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel, "Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis," memiliki makna yang mendalam dalam konteks proses pembelajaran yang saya alami di modul ini.

  • Pendidikan sebagai pembentukan karakter;
  • Pendidikan sebagai seni, mengajar adalah sebuah seni yang membutuhkan kreativitas dan fleksibel. Pendekatan seni dalam pendidikan berarti mengadaptasi metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan unik setiap siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inspiratif.
  • Pendidikan yang berfokus pada etika dan moral membantu membentuk individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif terhadap masyarakat;
  • Pembelajaran holistik. Pendidikan yang berhasil adalah yang mengintegrasikan nilai-nilai etika ke dalam semua aspek pembelajaran, bukan hanya melalui pelajaran formal tetapi juga melalui interaksi sehari-hari dan budaya sekolah.

Dalam konteks proses pembelajaran yang saya alami di modul ini, kutipan Hegel menekankan bahwa pendidikan harus lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Pendidikan harus menjadi proses holistik yang mengembangkan individu secara utuh, baik dalam aspek intelektual maupun etika. Pendekatan seni dalam pendidikan menuntut para pendidik untuk menjadi kreatif, adaptif, dan sensitif terhadap kebutuhan siswa, serta berkomitmen untuk mengembangkan karakter siswa agar mereka dapat berperilaku etis dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

Pendidikan sebagai seni untuk membuat manusia berperilaku etis menyoroti pentingnya integritas, empati, dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran, yang semuanya merupakan prinsip utama dalam modul yang saya pelajari. Ini mengingatkan kita bahwa tujuan akhir dari pendidikan adalah menciptakan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana dan berperilaku etis.

Filosofi Ki Hajar Dewantara dan Patrap TRILOKA

Filosofi Ki hajar Dewantara menekankan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi individu, sementara patrap triloka menekankan keputusan yang berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal dan tanggung jawab. Keduanya mengajarkan bahwa keputusan seoran pemimpin harus memperhatikan kebutuhan individu dan nilai-nilai yang lebih luas, memastikan bahwa keputusan yang diambil mempunyai keadilan dan nilai manfaat bagi semua pihak. 

Pengaruh Nilai pada Prinsip Pengambilan Keputusan

Nilai-nilai yang kita anut mempengaruhi prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Misalnya, jika nilai yang Anda miliki adalah keadilan maka keputusan yang diambil akan lebih condong pada prinsip keadilan. Nilai-nilai integritas dan empati juga mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab.

Kaitan Pengambilan Keputusan dan Coaching

Materi pengambilan keputusan memberikan kerangka kerja untuk menganalisis dan mengevaluasi keputusan, sedangkan coaching membantu dalam memberikan umpan balik dan perspektif tambahan. Coaching dapat mengidentifikasi efektivitas keputusan dan membantu mengatasi kekhawatiran yang mungkin tidak terlihat pada awalnya.

Pengaruh Aspek Sosial Emosional pada Pengambilan Keputusan

Guru yang menyadari dan mengelola sosial emosionalnya akan mengambil keputusan yang lebih empati dan adil, khususnya pada kasus-kasus dilema etika. Kesadaran emosional membantu guru dalam memahami dan mempertimbangkan dampak dari keputusan yang diambil terhadap kesejahteraan siswa dan rekan.

Studi Kasus dan Nilai Pendidik

Studi kasus bujukan moral dan dilema etika berkaitan dengan nilai-nilai pendidik karena mereka menguji penerapan nilai-nilai tersebut pada kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan prinsip etis dipraktikan pada situasi yang nyata dan menilai komitmen pendidik pada nilai-nilai yang mereka anut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun