Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Jelang Natal Nikmati Lukisan Subroto Sm yang dengan Indah Ekspresikan Imannya

13 Desember 2024   20:19 Diperbarui: 13 Desember 2024   20:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Subroto Sm, berdiri di belakang berbaju kotak-kotak (Foto: Subroto Sm)

Jelang Natal Nikmati Lukisan Subroto Sm yang dengan Indah Ekspresikan Imannya

Oleh: Suyito Basuki

Di bulan Desember ini, khususnya umat Kristiani mulai memutar lagu-lagu bertemakan natal.  Di kampung kami, dimana sekitar 90 persen adalah jemaat gereja, kantor gereja memasang toa ditaruh di depan gedung gereja bagian atas.  Kemudian lagu-lagu rohani yang bertemakan natal diputar dari sekitar jam 08.00 hingga jam 12.00 dari kantor gereja.  Dengan mendengar lagu-lagu natal, khususnya jemaat menyadari bahwa,"Oh natal segera tiba."

Tidak saja dengan mendengar lagu natal ya, dengan melihat karya lukis yang bertemakan natal, umat Kristiani juga disadarkan berita natal dan peringatan natal yang akan mereka adakan di bulan Desember tahun 2024 ini.

Adalah seorang pelukis senior Yogyakarta, Subroto Somomartono atau lebih populer dengan sebutan  Subroto Sm yang beralamatkan di Jl. Suryodiningratan 68 Yogyakarta, 55141 ini menorehkan kuasnya di kanvas sehingga lahirlah beberapa karyanya yang bertemakan natal dan lukisan rohani.  Selain karya lukisnya ini mengekspresikan imannya kepada Tuhannya, juga bisa membawa penikmat lukisannya bisa terbawa peristiwa 2000-an tahun yang lalu, saat Yesus datang ke dunia dan pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya.

Berikut ini lima lukisan Subroto Sm, dua lukisan bertemakan natal, dua lukisan bertemakan penyaliban, dan satu buah  lukisan lainnya bertemakan kenaikan Tuhan Yesus.  Subroto Sm atau di lingkungan kampus dikenal Drs, Subroto, M.Hum ini kecuali lukisan bertemakan kenaikan Tuhan Yesus, menarasikan sendiri latar belakang lukisan-lukisannya.  Yuk kita apresiasi lukisannya dan simak narasinya.

Tiga Orang Majus Menyambut Kelahiran Yesus

Tiga Orang Majus menyambut Kelahiran Yesus, 1968, cat minyak di kanvas, 63 x 93cm (Foto: Subroto Sm)
Tiga Orang Majus menyambut Kelahiran Yesus, 1968, cat minyak di kanvas, 63 x 93cm (Foto: Subroto Sm)

"Pada suatu waktu ayah saya, yang seorang Muslim tertarik dengan gambar ilustrasi pada Buku Pelajaran Agama Kristen, yang mengisahkan kelahiran Yesus di kandang hewan. Beliau minta kpada saya untuk melukiskannya di kanvas."

"Dalam lukisan ini saya tdk mencontoh mentah-mentah gambar dari buku, tetapi saya berusaha menggubahnya agar wajah tokoh-tokoh yang ada dalam lukisan lebih tampak keindonesiaannya dan tidak kebarat-baratan."

"Gaya Realistik bukanlah gaya personal saya. Namun dalam kasus ini, selain saya ingin memenuhi keinginan ayah, sekaligus saya ingin menguji keterampilan teknis saya dalam gaya realistik. Pada hakikatnya saya cenderung memilih gaya ekspresionistik sebagai gaya personal."

Menyambut Kedatangan-Nya

Menyambut Kedatangan-Nya, 1998, cat akrilik di kertas, 54x79cm, koleksi Irjenpol Suwondo Nainggolan/  Kapolda DIY (Foto: Subroto Sm)
Menyambut Kedatangan-Nya, 1998, cat akrilik di kertas, 54x79cm, koleksi Irjenpol Suwondo Nainggolan/  Kapolda DIY (Foto: Subroto Sm)

"Dalam gaya ekpresionistik saya melukiskan Tiga Orang Majus sedang menyambut kelahiran Yesus."

"Dalam visualisasinya saya ingin melukiskan bentuk yang esensial, dengan mengutamakan kekuatan garis."

Penyaliban, 2002

Penyaliban, 2002, cat akrilik di kanvas, 90x70cm,  koleksi Irjenpol Suwondo Nainggolan/ Kapolda DIY (Foto: Subroto Sm)
Penyaliban, 2002, cat akrilik di kanvas, 90x70cm,  koleksi Irjenpol Suwondo Nainggolan/ Kapolda DIY (Foto: Subroto Sm)

"Dalam gaya ekspresionistik saya ekspresikan raut wajah Yesus secara close up pada saat Dia sebelum wafat ketika mengucapkan: 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.'"(Lukas 23:46).

"Untuk mengeskpresikan suasana sedih dan dramatik saya pilih perpaduan warna-warna biru, ungu, dan hitam dengan mengutamakan kekuatan garis."

Penyaliban, 2012

Penyaliban, 2012, cat akrilik di kanvas, 70x90cm, koleksi Oyik Prakosa (Foto: Subroto Sm)
Penyaliban, 2012, cat akrilik di kanvas, 70x90cm, koleksi Oyik Prakosa (Foto: Subroto Sm)

"Dalam lukisan ini saya sengaja memilih format lukisan dalam posisi horisontal/landscape, dengan tujuan ingin menampilkan sisi Yesus sebagai manusia yang menaruh belas kasihan kpada sesama."

"Format ini menjadi unik, karena pada umumnya lukisan penyaliban Yesus memakai format vertikal/ portrait."

"Adapun visualisasinya tetap mengutamakan kekuatan garis dalam  warna coklat tua yang secara simbolik menyampaikan pesan: bahwa manusia dari debu, akan kembali menjadi debu."

Tertulis ayat suci,"dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (Kejadian 3:19)

Kenaikan Yesus ke Sorga

Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, 2022, Sketsa: ballpoint hitam pd kertas 25x18cm, koleksi Butet Kartaredjasa (Foto: Subroto Sm)
Kenaikan Tuhan Yesus Kristus, 2022, Sketsa: ballpoint hitam pd kertas 25x18cm, koleksi Butet Kartaredjasa (Foto: Subroto Sm)

Kurang lengkap rasanya kalau Subroto Sm hanya melukis kelahiran dan kematian Yesus.  Meski dengan media kertas dan alat lukis bolpoint, Subroto Sm juga melukis kenaikan Yesus ke sorga.

Dalam gambar, sesuai yang tertulis di  Kisah Rasul 1:9-11, Yesus naik ke sorga disaksikan oleh para murid-Nya.  Rupanya lukisan ini menarik hati seniman Jogja serba bisa Butet Kartaredjasa sehingga Butet pun kemudian mengoleksi lukisan ini.

Subroto Sm, Penghargaan dan Pameran yang Diikutinya

Subroto Sm yang yang lahir di Klaten, Jawa Tengah, 23 Maret 1946 saat ini berusia 78 tahun.  Tahun 1975  lulus sarjana Jurusan Seni Lukis STSRI  "ASRI" Yogyakarta;  tahun 1975-1977 belajar keramik di Tokyo Gakugei University, Jepang;  tahun 1999 lulus Magister Humaniora UGM Yogyakarta. Pada tahun 1969-2011 mengajar di STSRI "ASRI"/ Fak Seni Rupa (FSR); FSMR; Pascasarjana  ISI Yogyakarta. Sejak 1967 sampai dengan sekarang aktif berkarya dan  mengikuti pameran seni rupa kelompok di dalam dan di luar negeri.

Pameran-pameran yang telah dilakukan oleh Subroto Sm, pameran tunggal  tahun 1984 di Bentara Budaya, Yogyakarta; tahun 2002 di Galeri Milenium, Jakarta; dan tahun 2022: di Kiniko Art, Yogyakarta belum lama ini.  Sedang pameran kelompok :

1.            Pameran Seni Rupa Online Imago Art Mundi (The Art of Humanity) dengan tema Covid 19 diselenggarakan oleh Benetton Foundation, berlangsung selama setahun 2020 -- 2021.

2.            Pameran Seni Rupa JICAF 2020 (Jogja International Creative Arts Festival) diselenggarakan oleh/di FSR ISI Yogyakarta, 15 Desember 2020 -- 15 Maret 2021.

3.            Pameran Virtual  #PRAY FOR MYANMAR, diselenggarakan oleh Indonesian Art & Culture, April 2021.

4.            Pameran Seni Rupa ART REUNION, di Aula TVRI Yogyakarta, 8 Februari -- 7 Maret 2022

5.            Pameran Seni Rupa WASKITA SENI, menampilkan karya 17 orang mantan dosen ASRI/FSR ISI Yogyakarta, di Galeri Indieart House, Jalan As Samawaat no 99, Bekelan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 17 Agustus -- 4 September 2022.

6.            Pameran Seni Rupa Seni Agawe Santosa, hasil karya 44 perupa Indonesia di Galeri Semarang,  9 Februari -- 9 Maret 2023

7.            Pameran Bersama 100 Seniman Nguntapke Djokopekik, di Bentara Budaya Yogyakata. 22-28 November 2023.

8.            Pameran Seni Rupa Peace & Harmony, di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, 19 -- 2 Januari, 2024.

9.            Pameran Seni Rupa Peringatan UUK DIY 2024, di Museum Sonobudyo, Yogyakarta, 12 - 30 Agustus, 2024 (131 perupa)

Penghargaan-penghargaan yang Subroto terima adalah sebagai berikut,

1.            Tahun 1968: Piagam & Hadiah Wendy Sorensen Memorial Fund-USA untuk seni lukis terbaik dalam Pameran Seni Rupa Dies Natalis ASRI Yogyakarta 1968

2.            Tahun 2008:  Piagam & Hadiah sebagai salah seorang pencipta lambang ISI Yogyakarta, berdua dengan Drs Parsuki; (23 Juli 2008)

3.            Tahun 2017:  Piagam Penghargaan Jogja Annual Art #2, 2017: BERGERAK, atas Dedikasi dan Pemikirannya dalam mengawal Seni Rupa Indonesia.; diberikan oleh Sangkring Art Space.

4.            Tahun 2023: Lifetime Achievement Award Biennale Jogja #17/TITEN untuk Subroto Sm dan Siti Adiyati, oleh Yayasan Biennale Yogyakarta.

Karya-karya Subroto Sm menjadi koleksi museum-museum  dan para kolektor dalam serta luar negeri.  Karyanya dikoleksi oleh Galeri Nasional, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum OHD, Museum H Widayat, Museum Seni Lukis Nyoman Gunarsa, Taman Budaya Yogyakarta, Bp Dr Edy Katimansyah, Bp. Arifin Panigoro, Bp. Rifan,  Bp. Oyik Edy Prakosa, Ibu Rachel Ibrahim, Bp Benny Santosa Halim, Bp Irjenpol Suwondo Nainggolan (Indonesia); Hans Ulrich & Margrit KB (Switzerland); LC Lanny Pradjahardjana (Belanda); Catherine Jeomans (Kanada); Marjorie Chu, Cheng Pet Hian, dan V. Ramesh (Singapura); Pierre Krings (Prancis); Neil Haines (Inggris);Dr. Anton Lucas, Bp. Carlos de Haas, Bp. Rod Sanders, Bp  Janes Irvine, dan Bp. Warwick (Australia). Museo do Oriente, Lisabon (Portugal).

Selamat mengapresiasi lukisan Subroto Sm, selamat menyambut natal bagi rekan-rekan Kristiani yang merayakannya, melalui  lagu, lukisan atau karya seni lainnya ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun