Jelang Natal Nikmati Lukisan Subroto Sm yang dengan Indah Ekspresikan Imannya
Oleh: Suyito Basuki
Kristiani mulai memutar lagu-lagu bertemakan natal. Â Di kampung kami, dimana sekitar 90 persen adalah jemaat gereja, kantor gereja memasang toa ditaruh di depan gedung gereja bagian atas. Â Kemudian lagu-lagu rohani yang bertemakan natal diputar dari sekitar jam 08.00 hingga jam 12.00 dari kantor gereja. Â Dengan mendengar lagu-lagu natal, khususnya jemaat menyadari bahwa,"Oh natal segera tiba."
Di bulan Desember ini, khususnya umatTidak saja dengan mendengar lagu natal ya, dengan melihat karya lukis yang bertemakan natal, umat Kristiani juga disadarkan berita natal dan peringatan natal yang akan mereka adakan di bulan Desember tahun 2024 ini.
Adalah seorang pelukis senior Yogyakarta, Subroto Somomartono atau lebih populer dengan sebutan  Subroto Sm yang beralamatkan di Jl. Suryodiningratan 68 Yogyakarta, 55141 ini menorehkan kuasnya di kanvas sehingga lahirlah beberapa karyanya yang bertemakan natal dan lukisan rohani.  Selain karya lukisnya ini mengekspresikan imannya kepada Tuhannya, juga bisa membawa penikmat lukisannya bisa terbawa peristiwa 2000-an tahun yang lalu, saat Yesus datang ke dunia dan pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya.
Berikut ini lima lukisan Subroto Sm, dua lukisan bertemakan natal, dua lukisan bertemakan penyaliban, dan satu buah  lukisan lainnya bertemakan kenaikan Tuhan Yesus.  Subroto Sm atau di lingkungan kampus dikenal Drs, Subroto, M.Hum ini kecuali lukisan bertemakan kenaikan Tuhan Yesus, menarasikan sendiri latar belakang lukisan-lukisannya.  Yuk kita apresiasi lukisannya dan simak narasinya.
Tiga Orang Majus Menyambut Kelahiran Yesus
"Pada suatu waktu ayah saya, yang seorang Muslim tertarik dengan gambar ilustrasi pada Buku Pelajaran Agama Kristen, yang mengisahkan kelahiran Yesus di kandang hewan. Beliau minta kpada saya untuk melukiskannya di kanvas."
"Dalam lukisan ini saya tdk mencontoh mentah-mentah gambar dari buku, tetapi saya berusaha menggubahnya agar wajah tokoh-tokoh yang ada dalam lukisan lebih tampak keindonesiaannya dan tidak kebarat-baratan."
"Gaya Realistik bukanlah gaya personal saya. Namun dalam kasus ini, selain saya ingin memenuhi keinginan ayah, sekaligus saya ingin menguji keterampilan teknis saya dalam gaya realistik. Pada hakikatnya saya cenderung memilih gaya ekspresionistik sebagai gaya personal."