Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Hati Gembira bagi Lansia

9 September 2024   13:15 Diperbarui: 9 September 2024   14:06 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Kris dan istri asyik bernyanyi (dokumen pribadi) 

Pentingnya Hati Gembira bagi Lansia

Oleh: Suyito Basuki

Siang ini saya mendapat kiriman video Tik-Tok yang dibuat oleh Pak Kris.  Pak Kris Winoto yang sering menyebut dirinya Kris Gendut adalah pelatih pembesut Paduan Suara Pria Jateng saat mewakili maju Pesparawi Tingkat Nasional di Yogyakarta, tahun 2022 yang lalu.  Pak Kris di video Tik-Tok yang dikirimkannya itu memainkan organ bernyanyi bersama istri membawakan sebuah lagu: Cinta Ini. Menyertai lagu ini, Pak Kris menulis: Saat-saat berdua nyanyi bareng hiburane kakek-nenek.

Begitu Pak Kris menyebut istilah "kakek-nenek" pikiran langsung melayang pada istilah lansia.  Lansia sebagai kependekan dari lanjut usia mempunyai padanan kata lain yakni "manula" kependekan dari manusia lanjut usia.  Dalam bahasa Jawa biasa kami sebut dengan istilah "adi yuswa" yang dalam bahasa Indonesianya kadang disebut dengan istilah "usia yang indah".

Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang kemudian disebut lansia atau manula ini.   WHO menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 -- 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Sejarah mencatat bahwa Hari Lanjut Usia Nasional dicanangkan secara resmi oleh Presiden Soeharto di Semarang pada 29 Mei 1996 untuk menghormati jasa Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat yang di usia lanjutnya memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

Sementara Hari Lanjut Usia Internasional (International Day of Older Persons) ditetapkan Sidang Umum PBB setiap 1 Oktober berdasarkan resolusi No. 45/106 tanggal 14 Desember 1990.   Bulan September ini sebenarnya persiapan menyongsong hari lansia secara internasional di tahun 2024 ini.

 

Persoalan yang Dihadapi

Lansia dalam kenyataannya banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.  Mengapa demikian?  Karena orang-orang lansia biasanya memiliki ciri-ciri: a. Penurunan massa otot, b. Penurunan fungsi metabolisme, c.Penurunan kemampuan bernafas karena elastisitas paru-paru menurun, d. Penurunan kepadatan tulang, sehingga gampang cidera, e. Penuruan sistem kekebalan tubuh, f. Penurunan kemampuan pencernaan, karena tanggalnya gigi, g. Penurunan indera pencecap dan pembau, sehingga selera makan turun.

Saat saya pertama kali melihat pelayanan kesehatan lansia di gereja kami agak bingung juga, karena selain timbangan untuk mengetahui berat badan seorang lansia, tetapi juga ada alat ukur tinggi badan.  Yang mengherankan, bukan mengukur pertambahan tinggi badan, tetapi mengukur penurunan tinggi badan.  Ternyata tinggi badan lansia itu lambat laun mengalami penurunan karena faktor kebungkukan badan.  Setelah timbang badan, ukur tinggi badan, biasanya lalu diukur tensinya dan ditanya keluhannya kemudian tenaga kesehatan dari puskesmas akan memberikan obat yang bersifat untuk penyakit ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun