Sambal Kacang Mbak Sih, Nikmat tapi Bikin Terharu
Oleh: Suyito Basuki
Saat Kompasiana memberi topik sekitar kacang sebagai bahan olahan masakan, saya teringat bahwa saya suatu ketika dapat pemberian sambal kacang langsung dari Mbak Sih, yang nama lengkapnya Ester Sulasih. Â Itu terjadi saat saya memenuhi tugas memimpin ibadah pada minggu kedua.Â
Setelah saya purna tugas atau istilahnya emeritus sebagai pendeta jemaat aktif dan tinggal di luar kota, saya masih dijadwal oleh gereja untuk memimpin ibadah di minggu kedua setiap bulannya.
Mbak Sih adalah salah satu anggota jemaat gereja kami. Â Belum lama ini melalui akun Face Book putri sulungnya, saya mendapati sebuah peristiwa yang dinantikan oleh setiap orang tua, putri sulungnya itu tunangan dengan seorang pria berkewarganegaraan Belanda. Â
Saya melihat fotonya di Face Book, betapa tinggi badan orang Belanda itu seperti dua kalinya tinggi badan orang Indonesia.
Wah saya yang tinggal di luar kota, ikut senang. Saya tahu sebelumnya putri tunggalnya yang lulus dari sebuah universitas negeri di Semarang, setelah bekerja beberapa saat di PLTU Jepara, lalu saya dengar bekerja sambil belajar di Belanda selama kurang lebih 1 tahun. Â Sepulang dari Belanda, putri sulung mbak Sih itu bekerja di sebuah perusahaan di Semarang sampai hari ini.
Â
Dhalang yang Membantu
Suami Mbak Sih sudah meninggal sekitar 6 tahun yang lalu. Â Suami mbak Sih sering disebut orang "Dhalang Ato". Â Nama lengkapnya sih Pak Ngabiyanto, seorang dhalang asli dari Jepara dengan pakem pantura. Â