Pernah saya mewawancara Prof. Dr. John Titaley yang saat itu menjadi Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, untuk sebuah penerbitan sinode gereja kami. Â Prof. Dr. John Titale mengajukan pola pendidikan yang menekankan pada kreativitas dan imajinasi. Â Pendidikan nasional yang sekarang ini, menurut John Titaley, berdasar pada filosofi memorizing atau mengingat. Â
Dan itu menurutnya adalah salah karena mendidik dengan cara itu berarti mendidik anak-anak untuk tidak menjadi manusia yang memiliki kreativitas dan manusia Indonesia yang seutuhnya. Â
Untuk memperbaiki genenasi muda, menurut John Titaley, perlu adanya gerakan perubahan dalam pendidikan, khususnya pendidikan Kristen di Indonesia, dengan menekankan pada kreativitas dan imajinasi anak. Sehingga harapannya, anak-anak setelah keluar dari sekolah, bisa menghadapi pergumulan bangsa Indonesia yang plural dan multi kultural ini, dengan tetap mendasarkan diri pada iman Kristennya.
Perubahan, jelas tidak saja pada lampu motor yang harus menyala di siang hari, atau model sisiran rambut yang "njegrak" saja. Â Atau sekarang ini perubahan model pendidikan dengan kurikulum merdeka. Â Masih banyak perubahan yang sedang dan akan terjadi di dalam kehidupan kita. Â
Mungkin bijak kalau kita menangkap perubahan itu, berjalan bersamanya dan mengaraknya untuk kebaikan sesama. Bulan Oktober 2024 nanti akan ada perubahan kepemimpinan negara. Â Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maaruf Amin akan digantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.Â
Selamat datang perubahan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H