Parents Gathering FTI UKSW Salatiga Jelang Wisuda
Oleh: Suyito Basuki
Â
Bertempat di gedung auditorium Gedung Fakultas Teknologi Informasi Kampus III Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Dr. O. Notohamidjodjo Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga, Rabu 24 Juli 2024 hari ini diadakan acara Parents Gathering bagi orang tua/ wali mahasiswa FTI yang besok Rabu 25 Juli 2024 akan diwisuda. Â Dasar diadakannya acara ini adalah penghargaan kepada orang tua/ wali mahasiswa yang telah membiayai dan mendampingi anak mereka dalam berkuliah sehingga sukses memasuki masa wisuda.
Para orang tua/ wali mahasiswa yang datang dari berbagai kota dan wilayah di Indonesia merasakan hati yang haru penuh syukur yang mendalam kepada Tuhan menantikan buah hati yang mereka didik sejak kecil hingga usia muda akan diwisuda. Â Tentu ini merupakan peristiwa yang luar biasa. Â Saya dan istri berada di deretan bangku para orang tua/ wali, bisa merasakan suasana itu. Â Anak kami yang mengambil prodi Teknologi dan Informatika itu juga akan mengikuti wisuda. Â Dia menghabiskan waktu 4 tahun untuk menyelesaikan studi S1-nya.
Hidup Tidak Mudah
Pdt. Timotius Agus Suyanto yang memimpin ibadah syukur mengingatkan kepada calon wisudawan bahwa hidup setelah wisuda tidak mudah. Â Mencontohkan dirinya saat lulus STM meski memiliki keinginan kuliah yang kuat, tetapi tidak bisa kuliah karena kondisi ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan. Â Akhirnya setelah bekerja beberapa saat, dia baru bisa kuliah di bidang theologia. Â Perjalanan hidupnya setelah kuliah hingga kemudian menjadi seorang pendeta, ia sebutkan tidak mudah.
Pdt. Timotius Agus Suyanto mendorong para calon wisudawan untuk melibatkan Tuhan dalam menghadapi kehidupan. Ia ingin para calon wisudawan tetap mempercayai janji Tuhan, bahwa Tuhan memiliki rancangan yang baik dalam kehidupan anak-anak-Nya.
"Mungkin sesuatu yang tidak baik datang kepada kita. Â Itu ada dua hal, mungkin karena kesalahan kita atau Tuhan mengijinkan sesuatu itu terjadi untuk sebuah rencana indah yang mau Ia tunjukkan kepada kita," demikian nasihat Timotius Agus Suyanto dalam renungannya. Â Ia kemudian mencontohkan kehidupan Ayub yang tetap mempercayai Tuhan dalam penderitaannya. Â Sehingga pada akhirnya kehidupan Ayub dipulihkan secara luar biasa oleh Tuhan.