Angkringan Sego Bakar Kebul-Kebul & Kopitemen Kopeng, Berawal dari Hobi  NgopiÂ
Oleh: Suyito Basuki
Dika pemilik Angkringan Sego Bakar Kebul Kebul & Kopitemen Kopeng, adalah lulusan D3 Bahasa Inggris Fakultas Sastra Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang tahun 2006.  Saat SMP Dika mengenang masih suka belajar, tetapi saat SMA mulai malas belajar, itulah yang menjadi  alasannya ia mengambil jurusan bahasa Inggris yang ia rasa di jurusan itu ia paling gampang lulus.  Baginya D3 studi bahasa Inggris yang penting bisa paham mendengarkan dan  dapat berbicara.  Sementara kuliah-kuliah lain menurutnya  perlu hafalan dan teori-teori terlalu banyak.
Meski bapak dan ibunya seorang guru, saat SMP Dika ingin jadi arsitek, setelah SMA keinginan itu bergeser. Â Dipengaruhi kondisi kesehatan ibunya yang tidak baik, sebabkan Dika berkeinginan lakukan studi dekat rumah. Â Dulunya ia pengin kuliah di Institut Teknologi Bogor (ITB) tetapi sejak SMA keinginan itu menjadi berbeda.Â
Dari Sticker hingga Film
Pekerjaan yang ditekuni Dika sampai sekarang malah tidak ada hubungannya dengan bahasa Inggris yang pernah digelutinya semasa kuliah.  Pekerjaan fotografinya dimulai dari hobi di tahun 2013.  Ada pengalihan trend, usaha sticker pada waktu itu tidak terlalu baik.  Bisnis fotografi agak naik, menurutnya bisa mengurangi stres.  Tahun 2017 ia mulai pekerjaan film.  Di tahun 2024 ini masih ada pekerjaan film tetapi tidak seintens tahun-tahun sebelumnya.  Puncak-puncaknya kerja di film di tahun 2017-2019.  Pekerjaan film dimulai dengan mengerjakan foto-foto di balik layarnya, kemudian terlibat di productionnya dengan terlibat menjadi kameramen selama beberapa tahun.  Dua tahun terakhir ini terlibat juga dalam penulisan script film panjang dan kemudian membuat film pendek sendiri, itu semua berawal dari hobinya.
Film Istri Orang, dimana ia turut membantu, menjadi pemenang Piala Maya serta Dirmawan Hatta menjadi penulis skenario adaptasi terpilih tahun 2019. Film Istri Orang juga sempat menjadi  nominasi Piala Citra.  Film itu adalah film independen yang mengunggah isu tentang eksploitasi perempuan dan pernikahan dini di Pula Kangean.  Dirmawan Hatta sebagai sutradara film itu yang sekarang ini menulis Film Vina Sebelum 7 Hari yang viral itu.  Â
Film mempunyai dampak bermacam-macam di Kopeng.  Saat teman kakaknya Dika, Tata, melakukan pembuatan film di tahun 2013, memiliki dampak kemajuan bagi Kopeng sebagai tempat wisata.  "Dulu Kopeng ini kan imejnya dunia malam.  Sekarang imej Kopeng tidak seperti itu lagi, itu dampak dari pembuatan-pembuatan film yang berlokasi di Kopeng ini.  Lokasi pembuatan film itu dijadikan spot  selfie pertama yang kemudian berkembang sampai sekarang ini menjadi wisata yang mandiri," demikian jelas Dika.
Awal Usaha Angkringan