Tari Gedrug Buto dalam Peringatan 10 MuharramÂ
Oleh: Suyito Basuki
Â
Warga RW 02 Tambaksari Ambarawa Kabupaten Semarang, Selasa 16 Juli 2024 yang baru lalu memperingati hari 10 Muharram dengan menampilkan Seni Kuda Lumping dan tari Gedrug Buto. Â Dari tahun ke tahun, mereka selalu memperingati hari 10 Muharram ini.Â
Peringatan yang mereka lakukan itu bergantian RT yang menyelenggarakan. Â Seni Kuda Lumping yang mereka tampilkan malam itu adalah Seni Kuda Lumping milik perkumpulan RW masyarakat Tambaksari. Â Sedangkan Tari Gedrug Buto mereka datangkan dari Bawen, sebuah daerah tetangga kecamatan saja. Â Bawen masih wilayah Kabupaten Semarang.
Keyakinan 10 Muharram
Mengapa 10 Muharram ini diperingati? Â Pada hari itu diyakini hari penyelamatan Nabi Musa bersama dengan umat Bani Israel yang dipimpinnya keluar darti Tanah Mesir. Â Pada hari itulah, segala bala tentara Mesir yang mengejar Bani Israel ditenggelamkan oleh Allah di Laut Teberau.
Saat Nabi Muhammad memasuki kota Medinah dan mengetahui dari orang Yahudi bahwa peringatan 10 Muharram itu dasarnya penyelamatan Allah kepada Bani Israel, dan mereka peringati dengan berpuasa maka Nabi Muhammad sebagaimana yang dikisahkan HR. Bukhari dan Muslim yang dikutip detik.com, memerintahkan pengikutnya untuk memperingati juga dengan melakukan puasa. Â (https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6846142/10-muharram-hari-apa-ini-makna-sejarah-dan-keistimewaannya)
Â
Tari Gedrug Buto
Tari Gedrug Buto yang ditampilkan dalam peringatan 10 Muharram semalam membuat suasana meriah. Â Banyak pengunjung baik orang dewasa maupun anak-anak menyaksikan pertunjukan itu.