Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 19)

9 Juni 2024   11:54 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:02 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadis menari (IG-Kumarawangi Art) 

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 19)

Oleh: Suyito Basuki

 

Sebuah keramaian perayaan sekaten, berbagai pameran ekonomi dan budaya terdapat di daerah alun-alun depan kraton.   Orang tumpah ruah memadati alun-alun kraton.  Sebuah panggung wayang di lingkungan Pracimasono Kraton Yogyakarta, Spanduk bertuliskan: 

WAYANG KEKAYAAN BUDAYA BANGSA: PUPUK, CINTAI DAN JANGAN DITINGGALKAN!

Pagelaran Wayang Lakon, Srikandhi -- Bisma, Sebuah Kemelut Tegal Kurusetra, Dhalang: Ki Bagas Kumarawangi  

Saat panah menembus dada

 Musik gamelan sampak manyura, Fitri berada di deretan para pesindhen.  Nyi Sutejo salah satu pesindhennya.  Ki Sutejo memegang kendang.  Danang memainkan rebab, Joko menabuh demung.  Bagas mengeluarkan wayang Srikandhi di sebelah kanan dan Resi Bisma di sebelah kiri.  Gamelan suwuk, dhalang suluk ada-ada: 

Katri gumulung mangrempak, korda gora reh kagiri-giri, rananggana gawe gelar ira wang-wang hooo....  

Dilanjutkan ucapan wayang oleh Bagas sebagai dhalang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun