Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 19)
Oleh: Suyito Basuki
Â
Sebuah keramaian perayaan sekaten, berbagai pameran ekonomi dan budaya terdapat di daerah alun-alun depan kraton. Â Orang tumpah ruah memadati alun-alun kraton. Â Sebuah panggung wayang di lingkungan Pracimasono Kraton Yogyakarta, Spanduk bertuliskan:Â
WAYANG KEKAYAAN BUDAYA BANGSA: PUPUK, CINTAI DAN JANGAN DITINGGALKAN!
Pagelaran Wayang Lakon, Srikandhi -- Bisma, Sebuah Kemelut Tegal Kurusetra, Dhalang: Ki Bagas Kumarawangi Â
Saat panah menembus dada
 Musik gamelan sampak manyura, Fitri berada di deretan para pesindhen.  Nyi Sutejo salah satu pesindhennya.  Ki Sutejo memegang kendang.  Danang memainkan rebab, Joko menabuh demung.  Bagas mengeluarkan wayang Srikandhi di sebelah kanan dan Resi Bisma di sebelah kiri.  Gamelan suwuk, dhalang suluk ada-ada:Â
Katri gumulung mangrempak, korda gora reh kagiri-giri, rananggana gawe gelar ira wang-wang hooo.... Â
Dilanjutkan ucapan wayang oleh Bagas sebagai dhalang