Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencari Nama dari Masa ke Masa

21 Mei 2024   06:28 Diperbarui: 21 Mei 2024   15:15 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ceria menanti kelahiran, dapat kunjungan Pelukis Jogja, Pakdhe Godod Sutejo (dokumen pribadi) 

Mencari Nama dari Masa ke Masa

Oleh: Suyito Basuki

Jaman bergulir.  Pada masa jauh sebelum sekarang ini, di Jawa, kakek-neneklah atau simbah-simbahlah, mbah kakung atau mbah putri,  yang berperan penuh dalam memberikan nama bagi cucu-cucu mereka.  Kakek-nenek, dianggap orang yang sudah mumpuni dalam segala hal.  Karena tidak bisa dipungkiri, mereka sudah banyak makan asam garam dibanding dengan anak-anak mereka.

Selain itu, nama-nama yang lazim dimiliki orang Jawa pada waktu itu sering bersumber dari  bahasa Jawa kuno atau bahkan Sansekerta.  Kakek-neneklah yang diyakini lebih mengerti bahasa Jawa Kuno atau Sansekerta itu.  Tentu saja mereka juga bisa menjelaskan arti nama-nama yang bersumber dari  bahasa Jawa Kuno atau Sansekerta tersebut. 

Kaya makna

Tidak sembarang kakek-nenek memberi nama.  Nama-nama yang mereka berikan tentu memiliki makna yang mendalam.  Misal nama Sukarno.  Nama Sukarno berasal dari suku kata 'su' dan 'karna'. 'Su 'itu berarti baik, sedang karna atau karno itu berarti telinga.  Sehingga harapannya, anak yang bernama Sukarno, diharapkan memiliki telinga yang baik, yang dapat mendengarkan berbagai petuah dari orang tua, gurunya dan orang-orang bijak lainnya. 

Misal lagi nama Suharto.  Nama Suharto berasal dari kata 'su' dan 'arta' atau 'arto'.  Su itu baik, arto itu uang atau kekayaan.  Harapannya adalah supaya anak tersebut kelak menjadi orang baik dan memiliki kekayaan baik lahir aupun batin.

Sederhana, Bersahaja

Kadang juga nama anak diberikan berdasar hari maupun neptu kelahiran.  Misalnya pemberian nama Ngadiman, Ngadiyem, Ngadimin pada anak, karena anak itu lahir pada hari Ngad atau secara nasional disebut hari Minggu.  Nama anak Kamis, Kamisan atau Kamisanto karena anak lahir pada hari Kamis.

Di Jawa ada perhitungan neptu dina atau perhitungan hari.  Neptu dina itu: Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing.  Jika seorang anak lahir pada neptu Pon, maka misalnya akan diberi nama Poniman, Ponimin, Poniyem.  Kalau seorang anak lahir pada neptu Wage, maka akan diberi nama Wagimin, Wagiman, Waginah, Wagiyem, Wagini, atau Wage saja.  Tokoh nasional yang mencipta lagu Indonesia Raya bernama Wage.  Nama panjangnya Wage Rudolph (WR) Supratman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun