Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesona Sindhen Tatin dan Elisha Sedot Perhatian Penonton Wayang

15 Mei 2024   09:05 Diperbarui: 15 Mei 2024   12:26 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Ngesti Nugraha (baju merah) memberi sambutan disertai Lurah Tambakboyo dan tokoh masyarakat (dokumen pribadi)

Pesona Sindhen Tatin dan Elisha Sedot Perhatian Penonton Wayang

Oleh: Suyito Basuki

 

Barangsiapa di antara kita adalah penggemar wayang kulit, terutama yang ngefans almarhum Dalang Ki Seno Nugroho, pasti mengenal sindhen Tatin dan Elisha.  Menurut catatan Tribun Jogja, sindhen Tatin bernama lengkap Tatin Lestari Handayani.  Tatin yang berasal dari desa Gembongan Kulonprogo Yogyakarta ini adalah sarjana seni lulusan ISI Yogyakarta.  Ibunya, Sri Lungid adalah pesinden almarhum dalang Ki Hadisugito. (https://jogja.tribunnews.com/2020/11/04/profil-singkat-personel-warga-laras-pengiring-dalang-ki-seno-nugroho-ada-tatin-agnes-dan-lingga)

Sindhen Elisha yang bernama lengkap Elisha Orcarus Allasso ini berasal dari Lambelu Sulawesi.  Elisha menyelesaikan sarjana seni bidang pedhalangan di ISI Yogyakarta.  Sehingga Elisha yang logat bicaranya agak aneh dalam bahasa Jawa bisa mendhalang dan menjadi salah satu dalang wanita di Indonesia dewasa ini.  Elisha juga memiliki gelar Magister bidang Psikologi. (https://makassar.tribunnews.com/2020/11/06/siapa-elisha-orcarus-allasso-sinden-asal-sulawesi-yang-sering-tampil-dengan-dalang-ki-seno-nugroho)

 

Acara Sedekah Bumi

Sabtu Pon, 11 Mei 2024 yang baru lalu, Warga RW 1 Tambakboyo Ambarawa dimana istri berasal, mengadakan acara sedekah bumi dengan menggelar wayang kulit siang dan malam. Acara setiap dua tahun sekali kebetulan diadakan di tanah kosong sebelah rumah kami.  Pagelaran wayang siang hari oleh dalang Ki Suwadi dari Bantul, sedangkan pagelaran malam harinya oleh dalang Ki Gunawan Purwoko S.Sn. dengan lakon Semar Mbangun Kahyangan.

Dalang Ki Gunawan Purwoko ini anak Ki Suwadi.  Ki Gunawan adalah salah satu pengrawit almarhum dalang Ki Seno Nugroho sejak 2009.  Meski bermukim di Temanggung, namun Ki Gunawan termasuk aktif dalam kegiatan Warga Laras yang adalah paguyuban karawitan yang selalu mengiringi almarhum Ki Seno Nugroho dalam setiap pementasannya. (https://jogja.tribunnews.com/2020/11/04/profil-singkat-personel-warga-laras-pengiring-dalang-ki-seno-nugroho-ada-tatin-agnes-dan-lingga)

Hari sebelum pagelaran wayang, warga masyarakat Tambakboyo mengadakan ritual menguras sendang.  Ada tujuh sendang yang dikuras bersama-sama oleh warga.  Pengurasan sendang ini sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan usaha merevitalisasi semangat leluhur dalam membangun desa Tambakboyo yang menjadikan masyarakatnya hingga kini bersifat nasionalis dimana warganya saling menghormati, guyub rukun  dan tolong menolong dalam keragaman budaya dan keyakinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun