Ikaisyo Adakan Pameran Lukisan Sambut Natal dan Tahun Baru
Oleh: Suyito Basuki
Bertempat di Posnya Seni Godod, Jalan Suryadiningratan Mj II/ 641 Yogyakarta, sejumlah perupa senior: Godod Sutejo, Hendro Purwoko, Herjaka HS, Subroto SM, dan Tulus Warsito adakan pameran dalam rangka menyambut natal 2022 dan tahun baru 2023. Â Adapun pameran berlangsung sejak tanggal 11 Desember yang baru lalu dan akan berakhir 25 Desember 2022. Â
Pameran terselenggara oleh kelompok arisan Tosca Ikaisyo. Perlu diketahui bahwa Ikaisyo yang memiliki slogan selalu berkarya untuk Indonesia ini secara rutin mengadakan arisan setiap bulan bertempat bergilir di rumah masing-masing anggota.
Pameran bertajuk Tosca ini dibuka resmi oleh budayawan Yani Saptohoedodjo. Dalam sambutan singkatnya Yani berpesan pada para pelukis agar tetap semangat berkarya, mengembangkan ide-ide kreatif, dan mencari terobosan-terobosan baru yang inovatif. Yani berharap semoga pameran yang sangat istimewa ini dapat diapresiasi masyarakat luas. Â
Pameran ini diharapkan menjadi sebuah kebangkitan bagi Ikaisyo (Ikatan istri Senirupawan Yogyakarta) yang beranggotakan istri-istri pelukis/ senirupawan Yogyakarta. Â Demikian juga diharapkan memotivasi karya-karya perupa Yogyakarta setelah selama dua tahun masyarakat Indonesia terkena pandemi corona.
Tulus Warsito, mewakili para perupa yang tengah berpameran dalam kata pengantar pamfletnya menyebut bahwa pameran lukisan ini berkesan sederhana.  Meski sederhana, pameran ini merupakan bagian dari kodrat mereka sebagai perupa disertai harapan yang juga sederhana, yakni  semoga di akhir tahun 2022 ini diberi barokah sehat, semangat dan bahagia dalam menyamb ut datangnya tahun baru 2023.
Kiprah Ikaisyo
Ikaisyo merupakan organisasi sosial yang beranggotakan istri-istri perupa dan wanita pelukis. Organisasi perempuan ini digagas di kediaman perupa Bathara Loebis, 14 Agustus 1982. Saat itu hadir Ny. Soed Amri Yahya, Ny. Widayat, Â Ny. Wardojo, Ny. Damas, Ny. Djoko Pekik, dan beberapa istri perupa yang sering berkumpul.Â
Mereka sepakat membentuk kelompok arisan istri-istri perupa agar bisa berkumpul secara rutin. Ny Bagong Kussudiardjo dan Ny. Maryati Affandi yang hadir pada pertemuan berikutnya sangat antusias dan mendukung gagasan ini. Nama Ikaisyo muncul pada arisan pertama di rumah pelukis Damas, di Mangkuyudan. Sejak itu Ikasiyo aktif berkiprah, tidak hanya mendampingi suami, tetapi secara mandiri punya kegiatan-kegiatan bermanfaat.