Pertunjukan Wayang Kulit dan Tahun Politik 2024
Oleh: Suyito Basuki
Kadang saya memainkan pertunjukan wayang kulit. Â Saat gamelan mulai talu, pertanda pertunjukan akan segera dimulai, saya segera beranjak, duduk bersila menghadap layar. Â
Saya perhatikan anak wayang yang diatur berjajar rapi di layar. Â Saya amati juga anak wayang yang berada di dalam kotak dan yang ada di sebelah kanan saya yang diatur "tidur" rapi di atas eblek. Â Semua anak wayang siap dimainkan sesuai dengan lakon yang ada. Â Alur atau plot secara pakem sudah jelas. Â Anak wayang akan mulai dimainkan mulai pathet 6 ke pathet 9, dan selanjutnya berakhir pada pathet manyura.Â
Babak Pertunjukan
Babak-babak pertunjukan wayang kulit: Pathet  6 itu awal pertunjukan dimulai, dikisahkan adanya masalah dan solusi-solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah tersebut. Â
Pathet 9 terdapatnya usaha-usaha dalam menyelesaikan masalah, saatnya mencari hikmat kepada orang agung dan bijaksana, biasanya dikonotasikan seorang pertapa.  Tetapi juga saatnya perang antara  keinginan baik dan nafsu angkara murka yang diwujudkan dalam perang kembang, peperangan antara kestria dan raksasa. Â
Pathet manyura menggambarkan suasana yang baik dimana penyelesaian masalah terjadi. Â Kebaikan akan memenangkan segala watak angkara dan kemudian diakhirilah pertunjukan wayang semalam suntuk itu. Â
Pada masa lalu, setelah pertunjukan wayang kulit selesai akan dimainkan wayang golek, yang memiliki maksud supaya penonton "nggoleki" (mencari ) makna dari lakon yang telkah dibawakan ki dhalang semalam.
Ketika pertunjukan wayang dimulai itu berarti sebagai dhalang, saya juga berpikir bagaimana pertunjukan nanti  juga harus harus diakhiri. Dengan demikian, stamina dhalang harus dijaga, supaya tidak terserang kantuk dan kelelahan sehingga pertunjukan berhenti di tengah jalan.  Jika tiba-tiba saja berhenti di tengah pertunjukan, wah bisa jadi heboh.  Hebohnya melebihi lakon yang dibawakan ki dhalang.