Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ucapan Berlebaran Jawa: Ngaturaken Sugeng Riyadi

1 Mei 2022   04:46 Diperbarui: 2 Mei 2022   18:30 10851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahmi Lebaran.| Shutterstock/Creativa Images via Kompas.com

Oleh: Suyito Basuki

Besok tanggal 2 Mei 2022 umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri. Setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, tibalah saatnya merayakan kemenangan dalam menahan diri dari berbagai hawa nafsu di bulan puasa sebelumnya. 

Kata Idul Fitri memiliki makna kembali ke hakikat suci. Pantaslah kegembiraan itu dirayakan dengan berkunjung ke kerabat dan saudara sambil berucap salam lebaran satu sama lain.

Di masyarakat Jawa, perkunjungan dalam rangka lebaran ini disebut "ujung-ujung". Ujung-ujung ini merupakan pengulangan kata dari kata "ujung" merupakan bentuk krama dan ngoko sekaligus yang berarti ngabekti srana ngambung sarta nyembah dhengkul; sujud (Bausastra, Yogyakarta: Kanisius, h. 813).

Dalam bahasa Indonesia berarti: berbakti dengan menyembah lutut; posisi sujud. Dalam kata yang lain, ujung ini disebut sungkem atau sungkeman.

Ucapan yang Lazim Digunakan

Oleh karena itu bagi tamu yang biasanya mengunjungi yang lebih tua atau dituakan, saat datang akan melakukan aktivitas jengkeng atau sujud di depan orang yang dikunjungi sambil menundukkan kepala dan bersalaman.

Tradisi ujung atau sungkeman (Sumber Foto: padukata.com)
Tradisi ujung atau sungkeman (Sumber Foto: padukata.com)

Pada saat itulah maka ucapan berlebaran itu disampaikan. Dalam bahasa Jawa krama Inggil, ucapan itu sebagai berikut: Ngaturaken Sugeng Riyadi (mengucapkan selamat merayakan hari raya Lebaran).

Ucapan itu akan dilanjutkan dengan bahasa Arab: Minal Aidin Wa Faidzin. Meski di negara Arab, ucapan ini kurang populer, tetapi dalam budaya lokal, khususnya Jawa, kata ini sering digunakan dalam ucapan Lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun