Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kejahatan Klitih, Saatnya Jogja Kita Tinggalkan?

5 April 2022   08:33 Diperbarui: 5 April 2022   20:12 2541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kejahatan (Sumber Foto: Freepik)

Menyedihkan sekali ketika membaca berita adanya kejahatan klitih di Jogja. Seorang pelajar dengan inisial D (18) menjadi korban kejahatan klitih baru-baru ini. (detik.com 4 April 2022) Pelajar D berasal dari Kebumen Jawa Tengah ternyata anak seorang anggota DPRD Kebumen, Madhkhan Anis.

Dikisahkan bahwa pelajar D dengan membonceng motor temannya sedang mencari makan untuk sahur.

Menurut seorang saksi mata yang sedang nongkrong di sebuah angkringan di kelurahan Banguntapan jalan Gedong Kuning Bantul. Pelajar D tiba-tiba diserang pemotor lain dengan senjata gir menurut saksi mata.

Pelajar D kemudian terjatuh dan terseret motor sejauh 20 meter.

Sekedar tahu saja bahwa gir itu adalah salah satu komponen motor bulat bergerigi yang membantu perputaran rantai motor.

Dengan diikat pada rantai atau tali, maka gir bisa dihantamkan kepada seseorang dalam jarak yang cukup jauh dan bisa menyebabkan luka parah jika kena pada kepala atau tubuh korbannya.

Terhadap peristiwa itu, salah satu anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana yang membidangi masalah keamanan, sebagaimana yang dikutip detik.com mengutuk terjadinya peristiwa itu serta mendesak Kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk segera mengungkap seluruh pelakunya.

Kata Eva, "Saya mengutuk semua yang terlibat dalam kekerasan yang menyebabkan putra dari Pak Madkhan meninggal dunia. Seluruh pelakunya harus segera diminta pertanggungjawaban dan mendapatkan hukuman yang adil."

Arti Klitih dan Perkembangan Maknanya

Di dalam kamus bahasa Jawa, terdapat kata "klithah-klithih" yang berarti: tansah mlaku wira-wiri, semu nggoleki, bingung lan sakpanunggalane (selalu berjalan hilir mudik, seperti mencari sesuatu atau kebingungan dan lain-lain) (Poerwodarminto, Batavia, Baoesastra Jawa, 1939, h. 230). Kadang untuk memberi pengertian seperti di atas, bisa disebut dengan satu kata saja "klithah" (Bausastra Jawa, Yogyakarta, Kanisius, 2001, h. 400).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun