Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ikan Laut Jangan Digoreng Melulu, Dipindang Serani Saja Bu...

22 Maret 2022   09:02 Diperbarui: 22 Maret 2022   09:09 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masakan Pindang Serani (Sumber Foto: resep.us)

Ikan Laut Jangan Digoreng Melulu, Dipindang Serani Saja Bu...

Oleh: Suyito Basuki

Setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, minyak goreng kemasan tiba-tiba saja memenuhi rak-rak minimarket atau toko-toko di pasar.  Namun harga minyak goreng masih terbilang sangat tinggi dibanding harga sebelumnya.

Jika sebelumnya harga minyak goreng kemasan berkisar Rp. 14.000.00 per liternya, saat ini bisa mencapai Rp. 40.000,00- Rp. 50.000,00 perdua liternya. Pak Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan bingung, saat HET ditentukan oleh pemerintah, minyak goreng langka, setelah HET dicabut minyak goreng melimpah di pasaran tetapi dengan harga melejit.

Anjuran mantan presiden kita, bu Megawati untuk para ibu tidak selalu memasak memakai minyak goreng perlu disikapi dengan bijaksana.

Dengan demikian, ibu-ibu tidak harus berusaha mendapatkan minyak goreng dengan mengantre, berdesak-desakan yang di beberapa tempat ada ibu yang pingsan dan bahkan meninggal karenanya.  Ibu-ibu tentu lebih berpengalaman soal masak-memasak ini sehingga tidak selalu masakan harus dengan cara digoreng yang menggunakan minyak goreng.

Di khasanah cara memasak di Jawa ada kata-kata yang mencerminkan cara memasak tersebut.  Selain kata "digoreng" ada juga kata "digodhok" (direbus), "dikukus" (dimatangkan dengan uap), "diungkep" (direbus hingga air habis), "dibakar" (menggunakan arang atau kayu), "digangsa" (digoreng dengan sedikit minyak), "digoreng sangan" (digoreng bukan dengan minyak tetapi dengan pasir), "ditim" (ini khusus untuk nasi yang dibuat menjadi semacam bubur) dan lain-lain.

Di Jepara, ada cara memasak ikan laut dengan cara direbus dengan bumbu khas Jepara, yakni pindang serani.  Saat saya masuk ke kota Jepara pertama kali, sekitar 22 tahun yang lalu, saat disuguhi masakan Pindang Serani, yang lahir di Salatiga dan besar di Semarang, maka yang ada di pikiran saya adalah ikan yang dimasukkan di dalam keranjang kecil yang cara memasaknya mungkin digoreng atau dioseng.

Tapi ternyata bukan seperti itu. Pindang Serani yang dimaksudkan ternyata ikan laut yang direbus dengan bumbu yang dicampur rempah-rempah. Tentang jenis ikan laut yang menjadi bahan masakan, jenisnya bisa bermacam-macam, tergantung hasil tangkapan nelayan atau selera. 

Ada ikan selayar, ikan kembung, ikan cucut, ikan tongkol, ikan pethek, "ikan grandong", ikan bawal, ikan bandeng laut, ikan dorang, ikan kakap merah, ikan patikoli dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun