Festival ini bertajuk: menapak bukit, menyapa langit, melestarikan budaya sembari menyongsong matahari (nungsung suryo). Adapun lokasinya di Bukit Menoreh, Moyeng, Dusun Banaran, Pendowoharjo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo DIY. Â
Untuk sampai di lokasi, peserta memang harus ekstra mengeluarkan energi karena setelah melewati tanjakan di Nanggulan, kemudian lanjut Kentheng  ke arah barat, setelah masuk jalan cor blok akan sampai di lokasi parkiran di area rumah penduduk.  Setelah itu peserta berjalan kaki sekitar 500 meter hingga sampai di lokasi. Â
Tenda atau alat camping bawa sendiri atau tersedia rental, termasuk alat masak. Â Tidak ada listrik di campsite. Â Acara berlangsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Pengakuan Godod, Bukit Moyeng itu akan dikembangkannya menjadi desa wisata.  "Tetapi sangat mahal biayanya, belum terjangkau, tetapi semoga dapat terlaksana," demikian terangnya dengan  optimis.
Sebuah festival yang sedang dipersiapkannya adalah festival keris. Â Godod Sutejo ingin sekali generasi milenial sekarang ini juga menyukai dan merasa "handarbeni" terhadap budaya keris, salah satu hasil budaya masyarakat Jawa yang adiluhung. Â
Oleh karenanya, Godod Sutejo yang mengaku sebagai bagian dari Tim 9 Keris Yogyakarta, saat ini sedang membuat desain-desain keris dengan luk (lekuk) genap yang nantinya akan dibuatkan "warangka " (tempat) yang transparan. Â "Ini belum pernah ada," terangnya.
Semoga sukses segala rencana Godod Sutejo ke depan. Â Saya dan istri pamit pulang, eh malah kami diberi oleh-oleh sebuah lukisan dengan ukuran kanvas 1x1 m. Waduh, saya terpesona dengan kebaikan hatinya, seorang seniman meski dalam situasi pandemi yang sulit masih bisa memberikan karyanya, gratis untuk kenang-kenangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI