Mohon tunggu...
S Ethex
S Ethex Mohon Tunggu... PNS -

Belajar menulis cerpen, puisi, esai, dan sudah dibuplikasikan di media massa. Bekerja di UPT Dinas Pendidikan Kec. Mojosari. Dosen di Institut Agama Islam Uluwiyah (IAIU) Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Membaca Waktu

16 April 2015   23:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sedari pagi hingga malam ini mengalir tak berhenti

dan entah kapan berhenti, terus berputar berganti

yang pada dasarnya semua akan kembali

dari mana asalnya asal dimulai

membaca waktu tak pernah tahu kapan habisnya

karena setiap lembaran waktu selalu berkaitan

tak mungkin hanya berhenti berhenti pada lembaran tertentu

bila masih punya keinginan mencari sesuatu

bahkan masih merasa kurang dan kurang

di dalam mencapai sesuatu

membaca waktu, angin selalu diikuti ke mana arahnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun