Mohon tunggu...
S Ethex
S Ethex Mohon Tunggu... PNS -

Belajar menulis cerpen, puisi, esai, dan sudah dibuplikasikan di media massa. Bekerja di UPT Dinas Pendidikan Kec. Mojosari. Dosen di Institut Agama Islam Uluwiyah (IAIU) Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyikapi Angin

9 April 2016   23:19 Diperbarui: 9 April 2016   23:42 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

angin selalu datang berubah berganti

daun-daunpun kerepotan menyikapi

bahkan sering terbawa angin

hingga daun-daun berjatuhan

tak kuat menahan gerakan angin

 

setiap hari angin tak pernah berhenti

yang dibawa selalu berubah berganti

pagi berhembus sepoi-sepoi

daun-daun lemah gemulai menari-nari

begitu siang apa yang terjadi

 

bahkan tak pernah selesai-selesai

setiap apa yang berhembus menimpa diri

bila tak mampu menyikapi

bisa-bisa terbawa apaa yang terjadi

 

menyikapi angin yang datang

perlu ketenangan tak cepat ambil kesimpulan

bila ingin dianggap sudah matang

dalam menghadapi setiap persoalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun