Mohon tunggu...
suyitno
suyitno Mohon Tunggu... Teknisi - Dari pengalaman kita punya cerita

Jangan patah semangat jadilah manusia yang dimanusiakan orang lain dan jadilah lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenggelam dalam Kata

1 Oktober 2021   19:10 Diperbarui: 1 Oktober 2021   19:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut. Sumber: Pesisir.net


Mulut ini hanya bisa terdiam tertup rapat.

menahan rasa hati ingin mengungkap.

Namun Rasa risau yang ku dapat.

Setitik cahaya menyilaukan mata
Hilang sekejap ,dihapus ayunan kelopak mata.

Apalah arti Jutaan kata masuk ditelinga

Jikalau bibir ini tetap merata pada tempatnya

Hati terus bertanya untuk apa kau berkata jika jadi petaka

Untuk apa diam jika itu pun akan menyakitkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun