Mulut ini hanya bisa terdiam tertup rapat.
menahan rasa hati ingin mengungkap.
Namun Rasa risau yang ku dapat.
Setitik cahaya menyilaukan mata
Hilang sekejap ,dihapus ayunan kelopak mata.
Apalah arti Jutaan kata masuk ditelinga
Jikalau bibir ini tetap merata pada tempatnya
Hati terus bertanya untuk apa kau berkata jika jadi petaka
Untuk apa diam jika itu pun akan menyakitkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!