Matahari mulai menitik diatas kepala.
Angin berhembus menyapu debu di tanah.
Gemuruh suara mesin pun terhenti seketika.
Hanya terdengar langkah kaki berlarian.
Â
Aku pun terbujuk berlari demi secangkir kopi yang sudah dinanti sejak pagi.
Keringat mengucur didahi.
Rasa lelah terobati meski beban berat masih menanti.
Hitam warnamu.
Pahit rasamu.
Tapi nikmatmu sampai keulu hati.
Dan menyatu dalam diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!