Mohon tunggu...
Suyeg P Robyong
Suyeg P Robyong Mohon Tunggu... Konsultan - Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang

Saya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Jombang. Dalam peran ini, saya bertanggung jawab untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan terkait sektor industri dan perdagangan di wilayah Kabupaten Jombang. Selain menjalankan tugas sebagai PNS, saya juga aktif sebagai konsultan di bidang legalitas usaha, di mana saya memberikan jasa konsultasi kepada berbagai perusahaan yang berada di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Keahlian saya dalam hal legalitas usaha telah membantu banyak perusahaan untuk memahami dan memenuhi persyaratan hukum yang berlaku, serta memastikan keberlanjutan dan kepatuhan usaha mereka. Dengan pengalaman yang luas di kedua bidang ini, saya memiliki keterampilan yang mumpuni dalam mengelola aspek administratif dan hukum terkait industri dan perdagangan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Prioritas Penyusunan Anggaran untuk Kegiatan Pembinaan Pelaku Usaha Industri Kecil dan Menengah

9 Januari 2025   00:41 Diperbarui: 8 Januari 2025   19:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

c. Pemasaran dan Akses Pasar

Salah satu kendala utama bagi IKM adalah terbatasnya akses pasar untuk memasarkan produk mereka. Oleh karena itu, pemasaran dan akses pasar harus menjadi prioritas dalam penyusunan anggaran. OPD dapat mengalokasikan anggaran untuk:

  • Penyelenggaraan Pameran dan Bazar: Mengadakan event seperti pameran, bazar, atau festival produk lokal yang memungkinkan pelaku usaha IKM memperkenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
  • Pemasaran Digital: Memberikan pelatihan dan bantuan untuk memanfaatkan platform digital seperti e-commerce dan media sosial dalam memasarkan produk IKM secara lebih efisien dan dengan biaya yang lebih rendah.
  • Penyusunan Brand dan Packaging: Membantu IKM dalam membangun brand yang kuat dan desain kemasan produk yang menarik dan sesuai dengan standar pasar.

d. Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung

Fasilitas dan infrastruktur yang memadai juga merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan IKM. Oleh karena itu, OPD harus memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan atau peningkatan infrastruktur mendukung kegiatan produksi dan distribusi IKM. Alokasi anggaran dapat mencakup:

  • Pembangunan Kawasan Industri Kecil Menengah: Menyediakan kawasan industri yang dilengkapi dengan fasilitas produksi bersama, gudang, dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi operasional IKM.
  • Penyediaan Fasilitas Pelatihan: Membangun pusat pelatihan yang dilengkapi dengan peralatan modern yang dapat digunakan oleh pelaku usaha IKM untuk mengasah keterampilan mereka.
  • Transportasi dan Logistik: Meningkatkan aksesibilitas transportasi dan sistem logistik untuk membantu distribusi produk IKM ke pasar yang lebih luas.

e. Inovasi dan Pengembangan Produk

Inovasi produk adalah kunci dalam mempertahankan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan produk (R&D) harus diprioritaskan. Program yang dapat didanai meliputi:

  • Pengembangan Produk Baru: Membantu IKM dalam mengembangkan produk baru yang sesuai dengan tren pasar atau memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
  • Riset Pasar dan Teknologi: Mengadakan riset pasar untuk mengetahui permintaan dan preferensi konsumen, serta mendukung IKM dalam mengadopsi teknologi baru yang dapat memperbaiki kualitas produk mereka.

f. Bimbingan dan Pendampingan Usaha

Penyusunan anggaran juga harus mencakup kegiatan pendampingan dan bimbingan usaha untuk memastikan bahwa pelaku usaha IKM memiliki akses ke informasi, pembimbingan, dan pendampingan yang mereka perlukan. OPD dapat mengalokasikan anggaran untuk:

  • Program Inkubasi Bisnis: Menyediakan program inkubasi yang membantu IKM dalam mengembangkan model bisnis, pengelolaan usaha, dan penguatan kapasitas manajerial.
  • Pendampingan dalam Pembuatan Rencana Bisnis: Membantu pelaku usaha dalam menyusun rencana bisnis yang realistis dan berkelanjutan, yang bisa dijadikan dasar untuk perencanaan ekspansi usaha atau akses pembiayaan.

3. Tantangan dalam Penyusunan Anggaran untuk Pembinaan IKM

Penyusunan anggaran untuk pembinaan IKM oleh OPD menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:

  • Keterbatasan Anggaran Daerah: Anggaran daerah yang terbatas seringkali menghambat kemampuan OPD untuk mengalokasikan dana secara optimal untuk pembinaan IKM.
  • Kesulitan dalam Mengidentifikasi Kebutuhan Spesifik: Setiap pelaku IKM memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga sulit bagi OPD untuk menyusun anggaran yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan tersebut.
  • Birokrasi yang Rumit: Proses administratif yang panjang dan birokrasi yang rumit dapat menghambat kelancaran pengalokasian anggaran untuk IKM.

4. Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun