Mohon tunggu...
Suyatno
Suyatno Mohon Tunggu... Lainnya - wirawiri

Bachelor of Law at UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung 2024

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Prototype : SATUKARIER Sebagai Katalis Karier Mahasiswa

17 Januari 2025   19:31 Diperbarui: 17 Januari 2025   19:31 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pinterest


Memasuki dunia kerja, kita tidak dapat menghindari persaingan kerja yang semakin ketat dari tahun ke tahun. Ini kemudian berdampak pada fresh graduate yang menghadapi berbagai tantangan kompleks. Salah satu tantangan utamanya adalah kesenjangan antara kemampuan yang dimiliki lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja. Realitas ini sering kali menyebabkan fresh graduate termarjinalkan dan mengalami diskriminasi, meskipun peluang kerja terlihat terbuka.


Oleh sebab itu, penulis membuat artikel ini untuk mencoba membahas konsep SATUKARIER, yakni sebuah program inovatif yang dirancang untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan pendekatan yang terstruktur, strategis, dan inklusif , SATUKARIER bertujuan mempersiapkan mahasiswa sejak dini agar lebih siap menghadapi dinamika dunia kerja. Program ini tidak hanya fokus pada pengembangan keterampilan praktis tetapi juga membantu mahasiswa membangun jejaring profesional yang baik. Selain itu, SATUKARIER juga dirancang untuk memperkuat peran kampus sebagai katalis dalam mendukung kesuksesan karier lulusannya.

Penulis mengambil kata "katalis" di sini dari istilah dalam ilmu kimia yang berarti zat yang mempercepat suatu reaksi. Dalam konteks wacana SATUKARIER, kampus diibaratkan sebagai katalis yang mempercepat proses perkembangan karier mahasiswa tanpa mengambil alih peran utama mahasiswa dalam mencapai tujuan mereka. Sebagai katalis, kampus bertindak sebagai fasilitator dan pendukung, menyediakan platform, bimbingan, serta akses ke sumber daya yang relevan agar mendorong mahasiswa memaksimalkan potensi mereka.


Untuk mempersingkat bacaan, mari kita membahas bagaimana SATUKARIER dapat menjadi solusi konkret bagi mahasiswa dan alumni.


Kita perlu melihat lebih dalam realitas bahwa banyak lowongan kerja yang ditujukan untuk fresh graduate. Namun, pada tahap wawancara, para kandidat sering kali dihadapkan pada pertanyaan seputar pengalaman kerja, bukannya ditanya atau diberikan kesempatan untuk menunjukkan potensi mereka. Hal ini menimbulkan problem bagi banyak lulusan baru yang merasa bahwa peluang untuk mereka masih sangat terbatas. Fenomena ini dapat dilihat secara langsung di LinkedIn. Banyak konten yang membahas soal fresh graduate dalam mencari pekerjaan dan komentar yang muncul problematik. Meskipun ada yang berhasil langsung mendapatkan pekerjaan setelah lulus, jumlah mereka yang kesulitan bersaing dengan kandidat berpengalaman jauh lebih besar.


Program-program seperti Fresh Graduate Development Program (FGDP) atau Management Trainee (MT) sebenarnya dirancang untuk membantu lulusan baru. Namun, implementasinya sering kali kurang mendukung sepenuhnya. Kondisi ini mempertegas perlunya intervensi sejak dini, terutama dari kampus, agar mahasiswa lebih siap menghadapi dunia kerja yang penuh persaingan.


Pentingnya Peran Kampus dalam Persiapan Karier


Selama ini kampus lebih berfokus pada pendidikan formal, mulai dari semester satu hingga kelulusan. Setelah itu, mahasiswa dibiarkan mencari jalan karier mereka sendiri, sementara kampus hanya melacak keberhasilan alumni melalui sistem yang disebut tracer study alih-alih  untuk meningkatkan reputasinya. Sayangnya, kontribusi kampus terhadap kesuksesan mahasiswa dalam membangun karier sering kali masih minim. Kampus tidak sebatas mendidik mahasiswa dari semester satu hingga semester delapan, setelah mereka lulus kemudian dibiarkan begitu saja mencari karier sendiri.

Namun, begitu mereka sukses mendapatkan karier yang baik, kampus melacak mereka dengan tracer study lalu mengumpulkan dan mendatanya. Selanjutnya, data tersebut dijadikan sebagai bahan promosi kampus agar terlihat hebat dan memiliki nilai jual, padahal kontribusi kampus sepenuhnya belum terpenuhi.


Untuk merespon masalah di atas masalah ini, penulis berandai memiliki program inovatif bernama SATUKARIER. Program ini bertujuan untuk memberikan bimbingan karier terpadu yang dimulai sejak mahasiswa berada di semester tiga. Kenapa di semester tiga? agar mahasiswa lebih dewasa dan siap untuk menentukan kariernya. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja dengan keterampilan dan pengalaman yang relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun