Memasuki usia 20 tahun, sebagian orang umumnya mengalami banyak dilema khususnya terkait ekonomi. Pada usia ini mereka mulai masuk pada hidup yang nyata, yakni mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara bekerja, baik pada sektor formal atau informal. Oleh karenanya diperlukan persiapan, apalagi ia adalah fresh graduate.
Pengalaman dan kemampuan adalah modal utama dalam dunia kerja. Seorang fresh graduate yang baru lulus pendidikan seringkali dilema karena banyak lowongan pekerjaan mensyaratkan minimal pengalaman dan harus menguasai suatu kompetensi. Sementara ia belum memiliki pengalaman kerja selain pengalaman magang, itu pun hanya dimiliki segelintir orang saja.
Lantas bagaimana mempersiapkan diri untuk bisa bersaing di dunia kerja? Bersaing di dunia kerja memang sangat kompetitif. Kita akan banyak menemukan orang-orang yang sudah mahir dan berpengalaman di suatu bidang, memiliki kemampuan yang bisa "dijual" kepada perusahaan. Tentunya orang-orang seperti inilah yang banyak dibutuhkan dan dicari. Berbeda dengan fresh graduate yang minim pengalaman, masih sedikit perusahaan yang mau mengajarkan mereka terkait satu jabatan atau posisi tertentu. Namun hal ini bisa diatasi oleh fresh graduate dengan beberapa cara diantaranya; mengikuti online courses, training, dan sertifikasi profesi.
Selain itu, penting bagi fresh graduate untuk mengembangkan soft skills yang tak kalah penting dari kompetensi teknis. Soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, kemampuan berpikir kritis, dan kepemimpinan sering muncul dalam berbagai iklan lowongan kerja. Banyak perusahaan yang mencari kandidat dengan kemampuan interpersonal baik, karena keterampilan ini dapat mempengaruhi dinamika tim dan keberhasilan suatu pekerjaan.
Membangun networking juga merupakan strategi yang efektif. Berpartisipasi dalam kegiatan seperti seminar, webinar, atau bergabung dengan komunitas profesional dapat membuka peluang untuk berkenalan dengan orang-orang yang lebih berpengalaman di industri terkait. Jaringan yang kuat dapat memberikan referensi atau informasi tentang lowongan pekerjaan yang tidak selalu diumumkan secara publik.
Di samping itu, membuat portofolio atau menunjukkan hasil karya dan pengalaman juga menjadi faktor penting lainnya, meskipun hanya dari proyek kecil atau magang. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada perusahaan tentang kemampuan nyata yang dimiliki. Dalam era digital ini, membuat portofolio online melalui situs seperti LinkedIn atau platform lain dapat meningkatkan visibility seorang fresh graduate di mata perusahaan.
Selanjutnya, fleksibilitas dalam memilih pekerjaan juga menjadi kunci. Bagi fresh graduate, mengawali karier tidak selalu harus dari posisi atau industri impian. Menjadi fleksibel dan terbuka terhadap berbagai peluang, termasuk pekerjaan kontrak atau freelance, bisa menjadi batu loncatan untuk mengembangkan pengalaman dan kompetensi yang nantinya bisa digunakan untuk pekerjaan yang lebih sesuai dengan passion atau tujuan jangka panjang.
Terakhir dan yang paling penting, jangan lupa untuk terus belajar dan beradaptasi. Dunia kerja selalu berkembang, dan kemampuan untuk terus belajar menjadi modal penitng. Meskipun fresh graduate mungkin belum memiliki banyak pengalaman, sikap terbuka terhadap pembelajaran dan kemauan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dapat menjadi nilai tambah yang membuat mereka menonjol di mata perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H