Mereka bisa berlari
Mereka berprestasi
Mereka unjuk gigi
Mereka memandang hidup dengan berseri
Mereka punya tujuan dalam melangkah
Mereka tidak mengalah
Mereka tidak pasrah
Mereka tidak lelah
Mereka hebat
Mereka luar biasa
Sementara aku
Aku masih belajar berjalan
Aku masih anak ingusan
Aku tak tau harus bagaimana
Aku bingung mau bertanya kepada siapa
Mengapa mereka lebih baik?
Mengapa mereka jauh lebih unggul daripada kita?
Mengapa mereka bisa berprestasi?
Mengapa mereka bisa terlihat hebat?
Satu pertanyaanku
Bukankah manusia itu sama?
Dilahirkan
Diberi kehidupan
Diberi waktu yang sama
Diberi kesempatan yang sama
Diberi akal untuk berfikir
Diberi bekal untuk hidup
Bukankah mereka juga makan nasi?
Tapi mengapa mereka bisa berprestasi?
Mungkin ada yang bilang..
“Bukankah mereka itu senior?”
Atau aku yang inferior?
Senior yang seperti apa?
Apa proses belajar yang lama?
Atau karena mereka punya cara yang berbeda dengan kita?
Sekarang kutahu titik temu
Kita memang punya waktu yang sama
Kita memang punya kesempatan yang sama
Kita memang diberi kehidupan yang sama pula
Tapi kita menjalani proses belajar yang berbeda?
Ada yang tekun belajar
Ada yang santai dalam belajar
Ada yang semangat dalam belajar
Ada yang berani bertanya
Ada yang mau belajar
Ada yang masa bodoh dengan proses belajar
Ada yang hanya ingin pintar secara instan
Sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan itu semua
Ada yang pembelajar
Ada yang mengajar
Ada yang merasa terkejar
Ada yang tau harus mengejar
Ada yang hanya bersabar
Kalau kamu tau
Aku malu dengan diriku
Aku masih belum bisa apa apa
Tidak ada yang bisa ku kerjakan sekarang ini
Tidak ada yang bisa ku banggakan sekarang ini
Tidak ada yang bisa ku lakukan sekarang ini
Semuanya hampa
Semua hanya ada di angan-angan
Semua ada di pikiranku
Tapi pada kenyataannya hidup
Hidup tidak sesuai dengan yang dipikirkan
Apa yang kita rencanakan banyak yang terbengkalai
Tapi apa kita harus lalai?
Tetapi aku yakin
Aku akan menjadi diriku
Aku akan meraih mimpi-mimpiku
Aku menulis diatas kertas
Aku bekerja keras
Aku belajar dengan cerdas
Tapi aku masih was was
Aku malu
Aku malu dengan diriku
Aku ragu dengan diriku
Bukan aku mencari perbandingan
atau tidak bersyukur dengan yang ada
Tapi ketika aku melihat orang lain
Mereka semangat belajar
Salahkah aku jika aku ingin seperti mereka?
Salahkah aku jika aku juga ingin berlari?
Salahkah aku jika aku juga bermimpi?
Ya
Kehidupan berawal dari mimpi
Mimpi yang ditulis dengan rapi
Itu lebih nyata daripada hanya hanya dalam hati
Mimpi yang ku tulis rapi
Perlahan akan menjadi pasti
Tapi dimana takdir Allah?
Takdir Allah ada di ujung perbuatan
Takdir allah ada di dalam doa
Takdir allah ada dalam setiap usaha
Takdir allah itu ada dalam setiap optimisme
Bukankah allah itu seperti prasangka hambanya?
Bukankah allah tidak akan mengubah takdir manusia
Tanpa manusia itu yang menjalani perubahan?
Situ tau banyak dalil agama
Tapi mana bukti nyatanya?
Mana perbuatannya?
Mana usahanya?
Mana?
Mana?
Mana?
Jika aku ragu
Aku tergugu
Aku malu
Aku malu dengan diriku
Aku malu dengan janjiku
Aku malu dengan harga diriku
Aku bisa
Aku bisa seperti mereka
Aku bisa mengejar mereka
Tidak peduli mereka siapa
Tidak peduli aku ini siapa
Aku tak peduli
Aku hanya ingin menjadi lilin
Dalam gelapnya kamar
Bukan menjadi lilin
Diantara mercusuar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H