Mohon tunggu...
Suyadi Tjhin
Suyadi Tjhin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Who Moved My Cheese?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Tidak Ternista

17 Agustus 2019   20:51 Diperbarui: 17 Agustus 2019   20:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini di medsos mulai ramai diperbincangkan ceramah seorang tokoh agama yg dianggap menista agama lain.

Dalam video tersebut memang pencermah sempat menyinggung jin kafir, patung, dan salib. Kabarnya sudah ada orang yg merasa tidak bisa terima melaporkan yg bersangkutan ke pihak berwajib atas tuduhan penistaan agama dan menuntut permintaan maaf.

Satu sisi memang supaya hal tersebut tdk menyebar, maka rasanya perlu ambil tindakan melaporkannya supaya sesama umat beragama dan setanah air dan sebangsa tidak saling merendahkan tetapi saling menghormati.  

Namun setelah merenungkan lebih dalam, sesungguhnya Tuhan tdk pernah ternista oleh orang yg menista-Nya, sebaliknya orang yg menista Tuhan dan sesama pada akhirnya akan menista dirinya sendiri. Demikian juga sebaliknya, orang yg memuliakan Tuhan tidak membuat Tuhan lebih tambah mulia, karena kita tidak memuliakan Dia, Ia tetap mulia dan kemuliaanNya tdk berubah atau berkurang.

Menurut hemat saya, sikap yg terbaik terhadap orang yg merendahkan agama orang lain atau merendahkan sesama ialah jangan membalas merendahkannya, krn jika demikian apa bedanya anda dg dia? Terhadap orang yg merendahakan kita lebih baik tetap diam, tersenyum, dan dalam hati mohon Tuhan ampuni Dia karena ia tidak tahu apa yg ia katakan dan perbuat. Jangan membalas kejahatan dg kejahatan, kalahkanlah kejahatan dg kebaikan.

Menista agama orang lain tidak membuat kita lebih beragama. Merendahkan sesama manusia tidak membuat kita lebih manusia.
Tuhan memberkati.

Suyadi Tjhin.
17 Agustus 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun