Saya rasa Tuhan sering tersenyum melihat seorang anak-anak. Tidak ada pengajaran Tuhan yang lebih keras  selain pengajaran tentang seseorang  bila menyesatkan seorang anak (Matius 18:1-6). Hadirnya anak dalam sebuah rumah tangga akan membawa suasana hati yang sangat berbeda diantara suami istri yakni perasaan kasih sayang dan kebahagiaan yang baru dan lebih mendalam serta lebih lengkap.Â
Baca juga: 5 Rahasia Pernikahan Bahagia
Keluarga yang dikarunia anak kemudian kasih sayang dalam keluarga itu semakin erat akan sangat menyenangkan Tuhan dan diberkati Tuhan, sebaliknya keluarga yang dikarunia anak tetapi hidup banyak mengeluh karena anak apalagi bertindak kasar pada anak akan sangat memilukan hati dan kehilangan berkat Tuhan.
Kesimpulan
Kita mestinya tidak hanya memiliki tujuan untuk menikah, tetapi memiliki pernikahan yang mempunyai tujuan. Â Tujuan pernikahan tidaklah lengkap bila hanya dilihat dari "saya" saja, mesti dilihat dari sudut "Tuhan" sebagai perancang pernikahan pertama. Â
Tujuan pernikahan seharusnya untuk menyenangkan hati Allah, menyatakan Allah adalah kasih, menjalankan mandat Allah, saling memenuhi kebutuhan, menggapai mimpi, dan mendapatkan keturunan. Â
Sumber:
- H. Norman Wright. Komunikasi: Kunci Pernikahan Bahagia. Yayasan Gloria Yogyakarta, 2000.
- Les & Leslie Parrott, professor psikologi dan terapis keluarga serta menjabat Director Center for Relationship Development di Universitas Seattle Pacific. "Saving Your Marriage Before It Starts." Â (Selamatkan Pernikahan Anda", Jakarta, Immanuel, 1999).
- Tong, Stephen. Â Keluarga Bahagia. Â LRII, Jakarta, 1991.