Mohon tunggu...
Suyadi Tjhin
Suyadi Tjhin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Who Moved My Cheese?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahukah Anda Tujuan Pernikahan?

6 Februari 2019   08:26 Diperbarui: 2 Juli 2021   06:08 2989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Saya rasa Tuhan sering tersenyum melihat seorang anak-anak. Tidak ada pengajaran Tuhan yang lebih keras  selain pengajaran tentang seseorang  bila menyesatkan seorang anak (Matius 18:1-6). Hadirnya anak dalam sebuah rumah tangga akan membawa suasana hati yang sangat berbeda diantara suami istri yakni perasaan kasih sayang dan kebahagiaan yang baru dan lebih mendalam serta lebih lengkap. 

Baca juga: 5 Rahasia Pernikahan Bahagia

Keluarga yang dikarunia anak kemudian kasih sayang dalam keluarga itu semakin erat akan sangat menyenangkan Tuhan dan diberkati Tuhan, sebaliknya keluarga yang dikarunia anak tetapi hidup banyak mengeluh karena anak apalagi bertindak kasar pada anak akan sangat memilukan hati dan kehilangan berkat Tuhan.

Kesimpulan

Kita mestinya tidak hanya memiliki tujuan untuk menikah, tetapi memiliki pernikahan yang mempunyai tujuan.  Tujuan pernikahan tidaklah lengkap bila hanya dilihat dari "saya" saja, mesti dilihat dari sudut "Tuhan" sebagai perancang pernikahan pertama.  

Tujuan pernikahan seharusnya untuk menyenangkan hati Allah, menyatakan Allah adalah kasih, menjalankan mandat Allah, saling memenuhi kebutuhan, menggapai mimpi, dan mendapatkan keturunan.  

Sumber:

  1. H. Norman Wright. Komunikasi: Kunci Pernikahan Bahagia. Yayasan Gloria Yogyakarta, 2000.
  2. Les & Leslie Parrott, professor psikologi dan terapis keluarga serta menjabat Director Center for Relationship Development di Universitas Seattle Pacific. "Saving Your Marriage Before It Starts."  (Selamatkan Pernikahan Anda", Jakarta, Immanuel, 1999).
  3. Tong, Stephen.  Keluarga Bahagia.  LRII, Jakarta, 1991.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun