Mohon tunggu...
Suyadi Tjhin
Suyadi Tjhin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa

Who Moved My Cheese?

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tahukah Anda Tujuan Pernikahan?

6 Februari 2019   08:26 Diperbarui: 2 Juli 2021   06:08 2989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mandat injil adalah mandat untuk memberitakan atau menyatakan Allah mengasihi manusia dan telah menebus dosa manusia melalui kematian AnakNya yang tunggal di kayu salib supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup bersama Tuhan dalam kerajaanNya. 

Untuk itu tujuan pernikahan Kristen adalah jangan lupa untuk menjalankan mandat Allah yakni mandat injil maupun mandat budaya melalui keluarga yang kita bentuk atau sebagai keluarga anak-anak Allah.

Memenuhi Kebutuhan

Allah tidak merancang pernikahan demi diriNya sendiri saja, Allah tidak egois. Waktu Allah merencanakan pernikahan Allah juga memikirkan tujuannya bagi manusia. Allah melihat Adam sendiri kemudian Allah berkata 'tidak baik manusia itu seorang diri saja' (Kejadian 2:18). Disini kita mendapati bahwa Allah begitu memperhatikan dan memikirkan manusia yakni Adam yang saat itu seorang diri. 

Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan, dan kebutuhan manusia sangat banyak, ada kebutuhan jasmani -- manusia dicipta memiliki dorongan seksual, ada kebutuhan mental -- kebutuhan agar didampingi agar lebih kuat dalam menghadapi hidup dan menjalankan tugas sehari- hari, ada kebutuhan sosial -- kebutuhan untuk berkomunikasi dan berinteraksi, dan lain sebagainya. 

Untuk itu saya yakin ketika Allah melihat semua kebutuhan manusia yakni Adam yang saat itu seorang diri saja, maka Allah berinisiatif menjadikan Hawa. Bukankah kemudian Hawa disebut sebagai penolong. Dan di zaman sekarang orang sering menyebut pasangannya sebagai 'teman hidup' yang berarti teman hidup sehari-hari atau teman seumur hidup.

Melengkapi Mimpi Kehidupan

Setiap manusia mempunyai mimpi atau cita-cita, ada cita-cita pribadi sebagai  sang suami dan ada cita-cita sebagai sang istri. Cita-cita yang dimaksudkan di sini adalah lebih berhubungan dengan panggilan atau karier, kemudian dalam panggilan atau kariernya ia bermaksud apa, misalnya seserang telah lulus dokter dan profesi dokter ini memang cita-citanya tetapi ia masih punya keinginan untuk dilakukan atau dicapai sebagai seorang dokter, inilah yang kita maksudkan cita-cita hidup. 

Nah, ketika sepasang kekasih hendak menikah kadang-kadang kita bukan hanya perlu tahu ia menjadi apa nanti, tetapi dalam profesi yang akan digelutinya ia mau kemana atau apa yang ingin dicapainya. Tujuan pernikahan supaya kedua orang yang dipersatukan atau suami istri dapat saling melengkapi cita-cita hidup mereka.

Memiliki Keturunan

Sekalipun anak bukanlah tujuan pernikahan yang utama, namun banyak pasangan yang sudah menikah mengharapkan hadirnya anak-anak dalam rumah mereka. Dengan demikian tak dapat disangkal keturunan atau anak menjadi sebuah tujuan dalam pernikahan. Tuhan tahu dalam hal ini maka kita membaca dimana Tuhan berkata kepada Adam dan Hawa 'beranak cuculah...' (Kejadian 1:28). Kehadiran anak-anak yang polos dan lucu memang menyenangkan hati kita terlebih menyenangkan hati Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun