Mohon tunggu...
Suwarto Saja
Suwarto Saja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babinsa Sambut Kedatangan Jenazah Pahlawan Devisa

28 Februari 2018   10:58 Diperbarui: 28 Februari 2018   11:01 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KLAMBU- Babinsa Koramil 0717/05 Klambu Sertu Rujikan turut menyambut kedatangan jenazah TKW yang sering di sebut Pahlawan Devisa asal Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan  atas nama almarhum Ika Ratna Desi Oktavia Binti Moh. Bukhori di Balai Desa Trauman, Selasa (27/2).

Alamarhum Ika Ratna Desi Oktavia Binti  Moh. Bukhori(Alm)  kelahiran Grobogan, 07 Oktober 1998 adalah Alumni SMK Asta Mitra tahuan 2017, semenjak lulus dari bangku SMK  mendaftarkan diri untuk bekerja di luar negeri Malaysia melaui PT. Rizaldy Yogyakarta.

Kaur umum Desa Taruman Bpk. Sugeng Baskoro mengatakan, alamarhum Ika Ratna Desi Oktavia, meninggal dunia di Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor baru Malaysia, karena sakit Tbc (Tuberculosis) pada hari Sabtu (24/2/2018) pukul 14.00 waktu Malaysia.

"Beliau dikenal sebagai anak yang baik dan berbakti terhadap keluaganya, ia merupakan anak  Yatim Piyatu yang semasa sekolah numpang hidup dirumah kerabat terdekatnya yaitu Bude/Tantenya Sdri Yuli Harianti, karena tidak ingin selalu membebani keluarganya dan ingin membalas jasa-jasa kerabatnya, ia memutuskan untk mencari penghasilan sendiri dengan bekerja menjadi TKW di Malaysia. Namun apa dikata Tuhan berhendak lain dan kita hanya bisa pasrah dan tawakal, mungkin inilah jalan yang terbaik buat almarhum," tutur Sugeng Baskoro.

Sertu Rujikan Babinsa Desa Trauman mengatakan, "Pengorbanan alamarhum Ika Ratna Desi Oktavia Binti  Moh. Bukhori(Alm)  demi mengejar cita-cita yang ingin hidup lebih layak dan membalas jasa orang terdekatya ini patut kita contoh,  semangatnya, jiwa rela berkorban  dan tidak mau pasrah dengan meratapi nasip sebagai anak Yatim Piyatu, beliua tetap tegar dan tidak perduli apa yang akan terjadi pada dirinya nanti, karena pada dasarya hudup adalah perjuangan dan harus memilih walupun nyawa taruhanya," ujarnya. (Pendim 0717Pwd)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun