Dalam segala hal yang diwujudkan dalam kodrat alam menunjukan pernyataan dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Sempurna. Tidak ada satu kekuatanpun yang dapat merintangi ketertiban kodrat alam, karena kekuatan Tuhan itu tidak terbatas, sedang ketertiban adalah merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bila ada kekuatan berlaku, dalam bentuk aksi misalnya, maka selalu timbul perlawanan menentang bisa saja berbentuk reaksi dari yang terdapak aksi tadi. Kemudian terjadilah keadaan baru yang lebih tertib atau bahkan lebih buruk dari masa lalu. Dalam bentuk perlawanan inilah yang melepaskan diri dari kebekuan, atau mungkin terjerumus lebih dalam kebagian kegelapan, sampai kemudian menimbulkan hidup baru dalam keadaan baik atau lebih buruk
Kodrat alam yang mengelilingi dan melingkungi hidup kita bersifat asli dan jelas, sewaktu-waktu dapat kita lihat dan kita nyatakan, menunjukan tetib damainnya laku alam yang sempurna tanpa batas dan tanpa kekuatan manusia.Â
Sering kali sebagai bagian dari individu yang serakah menunjukan kedengkiaanya pada keseimbangan alam, dengan menelan perwujudan dari isi ala mini ke dalam perut manusia yang tanpa batas atas "kadremben" rakus atas makanan.
Gempa bumi, banjir, gunung meletus adalah bagian kecil atas ketidakseimbangan yang terjadi, atas nama keseimbangan dan ketahanan ekonomi Bangsa dan Negara, ternyata tidaklah cukup untuk menyelamatkan hidup yang cukup panjang, bahkan terjadinya tumbal dalam kondisi alam pada posisi yang sewajarnya. Dalam mewujudkan posisi yang sewajarnya itulah bentuk dari kondisi alam yang menurut agapan manusia sebagai bencana.
 Kita wajib senantiasa menguatkan segala petunjuk  di dalam kodrat alam untuk menyelesaikan laku kita, baik sebagai seorang individu ataupun sebagai bangsa atau sebagai anggota dari alam kemanusiaan. Dengan kodrat alam menjadikan kesempurnaan pendirian hidup kita, namun banyak individu-individu serakah yang menjadikan terbebaninya hidup itu sendiri, karena terdampak dari murkanya alam dan tanpa manusia bisa menandinginya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H