Mohon tunggu...
SUWARTO
SUWARTO Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gempa Bumi dalam Pandangan Mitologi Jawa

3 Agustus 2018   09:22 Diperbarui: 20 Agustus 2018   21:22 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sindonews.com

Akhir-akhir ini telah terjadi banyak gempa bumi, yang terakhir kejadian gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat, hampir setiap hari masih terjadi gempa bumi di sana. Kesedihan yang sedang dialami oleh saudara kita mudah-mudahan segera berlalu. 

Bapak Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) sebagaimana yang telah dilansir liputan6.com  (24/01/2018) menyampaikan bahwa rata-rata kejadian gempa dalam setahun terahir mencapai 6.000 kali. hal ini menunjukan bahwa begitu Indonesia merupakan rawan bencana yang diakibatkan oleh gempa bumi.

Dari sisi mitologi Jawa akan kita lihat bahwa gempa bumi sebagai perlambang kejadian yang akan terjadi di masa datang. Dari buku Primbon Betaljemur Adam makna karangan Kanjeng Pengeran Harya Tjakraningrat jilid 1 yang dihimpun oleh R. Soemadidjojo dapat kita lihat makna dari kejadian gempa yang terjadi bila  dihubungkan bulan penanggalan Jawa terjadinya gempa bisa bermakna sebagai berikut:

  1. Jika terjadi gempa bumi pada bulan Sura dan siang hari, maka menurut primbon tersebut akan terjadi banyak orang sakit dan orang kesusahan. Jika terjadi gempa masih pada bulan yang sama tetapi pada malam hari maka sebagai pertanda berkurangnya bahan makanan, maksudnya akan sulit mencari bahan pokok sehari-hari.
  2. Jika terjadinya gempa pada bulan Sapar dan siang hari, ini merupakan pertanda banyak terjadi orang pindah tempat tinggal, bisa terjadi perpindahan orang-orang dari pedesaan ke perkotaan secara besar-besaran atau sebaliknya. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Sapar tetapi terjanya pada malam hari, ini sebagai pertanda banyak masyarakat atau orang-orang Indonesia merasakan kenikmatan dunia (cukup sandang pangan), tidak hanya manusia yang mengalami kesejahteraan tetapi hewan ternak pun akan mengalami kemudahan mendapatkan makanannya.
  3. Jika terjadinya gempa pada bulan Mulud dan siang hari, kejadian ini merupakan pertanda banyak orang yang suka memfitnah satu sama lain untuk kepentingan pribadinya atau golongan. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Mulud tetapi terjanya pada malam hari, maka ini merupakan pertanda akan terjadinya hujan disertai angin yang tidak berkesudahan.
  4. Jika terjadinya gempa pada bulan Robingulakir dan siang hari, merupakan pertanda banyak terjadi orang berselisih paham kemudian menyebabkan banyak kematian. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Robingulakir tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda banyak terjadi prahara atau kerusuhan, hujan disertai angin.
  5. Jika terjadinya gempa pada bulan Jumadilawal dan siang hari, merupakan pertanda di daerah pedesaan terjadi banyak orang yang berselisih paham, orang saling fitnah satu sama lain dan banyak terjadi kejahatan baik kemalingan, penggarongan dan kejahatan yang lain. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Jumadilawal tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda akan terjadinya kemarau panjang dengan disertai hawa panas yang hebat.
  6. Jika terjadinya gempa pada bulan Jumadilakir dan siang hari, merupakan pertanda akan terjadinya kemarau panjang dan banyak orang yang melakukan maksiat. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Jumadilakir tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda banyak orang yang merasakan ketentraman, merasa terlindungi oleh para penguasa.
  7. Jika terjadinya gempa pada bulan Rejeb dan siang hari, merupakan pertanda akan terjadi pageblug atau kesusahan untuk mendapatkan sandang, pangan dan papan, orang yang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin, terjadi kesenjangan sosial yang sangat nyata. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Rejeb tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda di daerah pedesaan banyak terjadi kejahatan, baik kemalingan, penggarongan, pembegalan dan lain-lain sehingga orang - orang desa banyak mencari tempat yang aman.
  8. Jika terjadinya gempa pada bulan Ruwah dan siang hari, merupakan pertanda banyak orang sakit dan susah mencari nafkah hidup. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Ruwah tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda banyak orang yang merasakan kebahagiaan dan gampang mendapatkan rejeki.
  9. Jika terjadinya gempa pada bulan Pasa dan siang hari, merupakan pertanda banyak orang di perkampungan atau di pedesaan yang berantem atau berkelahi.  Jika terjadinya gempa masih pada bulan Pasa tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda banyak orang desa yang tidak betah dikampungnya sehingga memilih pindah kedaerah lain yang dianggap lebih nyaman.
  10. Jika terjadinya gempa pada bulan Sawal dan siang hari, merupakan pertanda banyak orang yang hidup sederhana disebabkan beban hidup yang bertambah berat. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Sawal tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda banyak masyarakat yang membangkang terhadap perintah atau aturan yang telah ditetapkan pemerintah, banyak orang yang berlaga pinter tetapi sejatinya tidak bisa apa-apa, banyak orang yang pinter ngomong padahal sejatinya hanya cuma ngibul.
  11. Jika terjadinya gempa pada bulan Dulkaidah dan siang hari, merupakan pertanda  orang-orang yang menempati posisi penting di Pemerintahan, di legislatif banyak  yang bermusuhan, ini disebabkan hanya mencari kekuasaan tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat, sehingga rakyat kecil banyak yang susah. banyak juga terjadi orang lupa dengan kerabatnya terutama orang tua yang melahirkannya, sehingga banyak orang tua yang mendoakan jelek kepada anak - anaknya. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Dulkaidah tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda banyak terjadi orang meninggal dunia dan pindah kewarganegaraan.
  12. Jika terjadinya gempa pada bulan Besar dan siang hari, merupakan pertanda banyak terjadi pageblug dan bencana alam, sehingga orang - orang merasakan dukacita yang dalam. Jika terjadinya gempa masih pada bulan Besar tetapi terjanya pada malam hari, merupakan pertanda akan terjadi hujan yang menjadikan tanaman mudah tumbuh kemudian banyak orang - orang merasakan kebahagiaan karena mendapatkan kemudahan bahan pangan.

Kebenaran hanya Alloh SWT yang kuasa, kita manusia hanya dapat memperkirakan, manusia hanya mampu melihat sesuatu yang sudah terjadi, namun demikian dari kejadian yang sudah terjadi manusia yang memiliki kebijaksanaan dan keluhuran mencatat kejadian itu, kemudian dirangkum dalam sebuah karya buku primbon sebagai pengingat manusia lain yang masih hidup supaya berhati - hati dalam menjalani hidupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun