Mohon tunggu...
Suwarno Yoseph
Suwarno Yoseph Mohon Tunggu... Guru -

guru lulusan van lith. pernah mengajar SD Maria Goretti Sungailiat, SMP St. Yoseph Belinyu, SMP Marganingsih Muntilan, SMA Santa Maria Yogyakarta dan sekarang SMA Marsudirini Muntilan. Masih merangkak dalam dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memotivasi Siswa

16 Mei 2019   09:03 Diperbarui: 16 Mei 2019   09:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa tahun terakhir ini nilai ujian nasional tidak lagi menentukan kelulusan. Kenbijakan ini ada plus minusnya bagi siswa maupun sekolah. Ada sementara siswa yang menganggap ujian nasional menjadi tidak penting karena tidak menentukan kelulusan sehingga tidak mengerjakan ujian nasional yang sesukanya. Ada juga siswa yang tetap menganggap  penting meskipun tidak menentukan kelulusan, tetapi dapat mengukur diri sejauh mana kualitas dan prestasinya. 

Bagi sekolah tertentu hasil ujian nasional menjadi kebanggaan sekolah karena langsung atau tidak langsung sekolah dapat mengukur kemajuannya terutama dalam hal akademik. Hasil ujian nasional bisa mengangkat nama sekolah dan daya tarik tersendiri. Bagi sekolah lainnya merasa aman apabila nilai ujian nasional tidak menjadi penentu kelulusan. Sekolah tetap dapat meluluskan siswanya berapapun nilai ujian nasionalnya. 

Sebagai guru saya tetap menganggap ujian nasional penting. Setidaknya bisa mengukur diri sebagai guru apakah berhasil dalam mengajar sesuai kompetensi yang disyaratkan. Kalau siswanya berhasil dalam ujian nasional berarti pengajaran saya bisa dikatakan berhasil tidak hanya di tingkat kelas atau sekolah tetapi nasional.

Sebagai guru yang mengampu mata pelajaran yang diujinasinalkan, saya berusaha untuk membawa para siswa sukses dalam ujian nasional. Kebetulan saya mengajar Geografi, maka saya mengajak siswa program IPS untuk mendapat nilai yang baik dalam ujian nasional mapel geografi. Sayangnya kebijakan pemerintah menjadi tidak optimal karena tidak semua mapel program IPS diujinasionalkan karena siswa hanya diwajibkan memilih satu mapel dari mapel peminatan. 

Saya mengharapkan kembali seperti sebelumnya semua mapel khas program peminatan diujinasionalkan bukan pilihan. Realiyasnya ada siswa yang terpaksa memilih meskipun tidak menunjukkan pilihan yang sebenarnya yang hasilnya bisa diunggulkan.

Sebagai salah satu motivasi agar siswa berminat dan berhasil baik dalam ujian nasional geografi, saya menyampaikan jauh sebelum hari ujian dengan akan memberikan penghargaan uang dengan kriteria sebagai berikut. Siswa yang berhasil mendapat nilai 90 sampai 100 saya berikan hadiah Rp100.000, nilai 80 - 89 hadiah Rp50.000 dan Rp25.000 bila mendapat nilai un 75-79.

Setelah pengumuman unbk 10 mei 2019 yang lalu ternyata di sekolah kami dari 7 siswa yang memilih un geografi ada 1 siswa yang mendapat nilai geografi 90, dan 2 siswa mendapat nilai 80 dan 82. Maka saya merasa berhasil memotivasi siswa  dan saya berikan hadiah yang saya janjikan.

Demikian sebagai salah satu cara memotivasi siswa untuk berhasil dalam ujian nasional sekalipun tidak menentukan kelulusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun