Mohon tunggu...
Suwarno Yoseph
Suwarno Yoseph Mohon Tunggu... Guru -

guru lulusan van lith. pernah mengajar SD Maria Goretti Sungailiat, SMP St. Yoseph Belinyu, SMP Marganingsih Muntilan, SMA Santa Maria Yogyakarta dan sekarang SMA Marsudirini Muntilan. Masih merangkak dalam dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adakah Apel Pagi di Sekolahku?

15 September 2017   10:00 Diperbarui: 15 September 2017   10:09 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemerintah sedang menggalakkan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) di sekolah. Salah satu contoh pelaksanaan penguatan pendidikan karakter adalah melalui apel pagi. Apel pagi sudah tidak asing lagi di sekolahku. Sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu. Apa saja yang dikerjakan saat apel pagi dan nilai apa yang dapat dipetik dari kegiatan apel pagi?

Apel pagi dilaksanakan setelah sekolah membunyikan bel tanda masuk sebagaimana tercantum dalam tata tertib sekolah. Begitu mendengar bel semua siswa langsung berkumpul di halaman. Ada petugas yang menyiapkan secara bergilir setiap kelas. Dari menyiapkan pasukan ini siswa belajar memimpin dan dipimpin. Ketika menjadi petugas siswa tersebut bertindak sebagai pemimpin. Siswa lainnya menjadi yang dipimpin. Setiap siswa harus bisa menempatkan pada posisinya entah sebagai pemimpin maupun yang dipimpin. Dalam kegiatan ini akan nampak siswa bahkan guru yang menguasai baris berbaris. Akan tampak mana siswa yang tertib, disiplin dan cekatan dalam gerak mana siswa lamban yang perlu ditegasi/digertak agar gesit berbaris.

Setelah pasukan disiapkan dilanjutkan dengan mendengarkan bacaan kitab suci dan renungan. Petugasnya juga bergantian antar siswa setiap kelas dan juga para guru. Sebagai insan religius/beragama kita diingatkan bagaimana sikap dan tingkah laku kita sebagaimana disabdakan dalam kitab suci. Setiap kali mendengarkan sabda Tuhan dan renungan pasti ada hal baru yang bisa kita petik sebagai insan beriman dan bertakwa.

Acara apel dilanjutkan dengan doa bersama untuk memulai kegiatan harian. Doa ini juga dipimpin para siswa secara bergilir. Dalam doa ini siswa diberi kebebasan untuk berdoa menggunakan teks yang sudah disiapkan atau menyusun sendiri doanya. Pada umumnya isi doa adalah mohon rahmat Tuhan untuk melaksanakan kegiatan hari ini, mendoakan para pemimpin negara agar bekerja untuk kesejahteraan bersama, mendoakan para guru dan karyawan agar siap dan ikhlas dalam berkarya yaitu mendidik dengan hati gembira,  mendoakan orang tua masing-masing dimanapun berada agar diberi rejeki yang cukup misalnya, juga mendoakan teman atau guru yang sedang berulang tahun dan sebagainya.

Setelah doa dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional dan lagu khas yayasan/sekolah (lagu visi Yayasan/sekolah, Mars Yayasan/Mars sekolah) sebagai konsekuensi hidup berbangsa dan berkomunitas. Dalam menyanyikan lagu ini juga dipimpin/diiringi dengan musik dipimpin siswa yang mempunyai kemampuan musik secara bergilir. Ini sebagai wujud nasionalisme.

Kegiatan apel dilanjutkan dengan pengumuman/informasi dari sekolah atau dari pengurus OSIS atau pesan-pesan yang bernilai luhur untuk diperhatikan seluruh warga sekolah. Kadang juga dipakai untuk pemeriksaan ketertiban dan kerapian seragam dan sebagainya. Pengumuman atau informasi selesai, pasukan dibubarkan untuk dilanjutkan pelajaran sesuai jadwal masing-masing kelas. 

Selesailah acara apel pagi yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Ternyata dari kegiatan apel sekitar 10 menit ini banyak hal bisa dijadikan sarana penguatan pendidikan karakter para siswa dan warga sekolah umumnya. Disekolahku sebagaimana diatur dalam tata tertib, bel sekolah di dibunyikan pukul 07.00 untuk apel dan pelajaran pertama dimulai pukul 07.10. 

Apakah di sekolahku ada apel pagi setiap hari? Kalau belum, cobalah dan aturlah jadwalnya. Pastilah banyak hal bisa dipetik bagi warga sekolah baik guru maupun siswa, terutama dalam rangka penguatan pendidikan karakter. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun