Mohon tunggu...
Suwarno Yoseph
Suwarno Yoseph Mohon Tunggu... Guru -

guru lulusan van lith. pernah mengajar SD Maria Goretti Sungailiat, SMP St. Yoseph Belinyu, SMP Marganingsih Muntilan, SMA Santa Maria Yogyakarta dan sekarang SMA Marsudirini Muntilan. Masih merangkak dalam dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wawasan Kebangsaan

14 September 2017   11:37 Diperbarui: 14 September 2017   11:50 9533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada keluhan para pelamar CPNS ketika mengikuti ujian materi wawasan kebangsaan. Banyak yang mengatakan sangat sulit, tidak paham, sudah lupa dan sebagainya. Kondisi seperti ini menjadi indikator lemahnya bangsa Indonesia tentang ke Indonesian. Idealnya sebagai warga negara Indonesia, penguasaan tentang keindonesiaan sangat memadai, bukan hanya soal pengetahuannya tetapi juga sikap dan tindakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara  selalu selaras Pancasila dan UUD 1945.

Wawasan kebangsaan adalah wawasan tentang kebangsaan, tentang keindonesiaan kita. Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Prof. Muladi).

Materi utama wawasan kebangsaan adalah Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang sekarang dikenal dengan istilah 4 (empat) pilar kebangsaan sebagaimana dikenalkan/diaktualkan oleh MPR.

Materi-materi tersebut dibangku sekolah diperoleh dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) atau dalam kurikulum 2013 disebut Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan (PPKn) dan di bangku kuliah disebut Pendidikan Pancasila/Kewiraan.

Salah satu penyebab lemahnya para CPNS tentang wawasan kebangsaan antara lain ketika di sekolah/kuliah menganggap remeh mata pelajaran PKn/Pendidikan Pancasila. Pengalaman di sekolah menunjukkan bahwa mata pelajaran PKn sering hanya dianggap hafalan untuk mendapatkan nilai rapor/ijazah semata. PKn tidak untuk diujiannasionalkan, dianggap tidak penting. Padahal salah satu tujuan diberikan PKn/Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah supaya kita menjadi warga negara Indonesia yang baik yang tahu hak dan kewajibannya. Hak dan kewajiban warga negara tersebut antara lain tercantum dalam UUD 1945 atau terdapat dalam nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.

Oleh karena itu untuk dapat menguasai wawasan kebangsaan perlu mendalami 4 pilar tersebut. Milikilah naskah UUD 1945 yang banyak tersebar di toko-toko buku atau di warung buku pinggir jalan. Setelah mempunyai naskah UUD 1945 coba baca dan pahami, sehingga kita mempunyai pemahaman tentang Indonesia kita. Baca lagi nilai-nilai yang termuat dalam setiap sila Pancasila. Pahami kebhinnekaan bangsa kita, kembangkan sikap menghargai dan bekerja sama  diantara kita yang berbeda terutama menyangkut suku, agama, ras dan golongan (SARA). Pahami negara kita NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Intinya kita perlu mendukung persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Wawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk dimiliki setiap warga negara Indonesia, bukan hanya untuk tujuan lulus ujian di sekolah/kuliah atau lulus CPNS/pekerjaan yang lain, tetapi untuk maju dan kokohnya Indonesia Jaya Merdeka. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun