Imajiku Tentang Murid di masa depan
Pada gambar diatas saya berimaji tentang siswa saya 5 sampai 10 tahun kedepan. Dimana siswa saya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dimana dia mengawali karir sebagai operator di sebuah manufaktur yang selama jadi siswa menjadi impiannya, kemudian karirnya menanjak dampak dari kerja keras dan ketekunannya hingga mencapai level menejerial di perusahaan tersebut.
Pada awal pembelajaran saya selalu memetakan potensi siswa, termasuk kodrat alam yang dimiliki siswa. Saya selalu menanyakan satu persatu tentang cita-cita dan latar belakang siswa. Setelah itu saya akan menjelaskan kepada siswa bahwa setiap cita-cita maka ada konsekuensi yang harus mereka jalani untuk dapat mewujudkan cita-cita mereka.
Cita-cita itu sama halnya dengan visi, dimana untuk dapat mencapai visi tersebut siswa harus berusaha dan memperjuangkan, harus ada usaha gigih mulai dari semenjak siswa dibangku sekolah sampai dengan nanti ketika mereka sudah menjalani karirnya di tempat kerja.
Banyak hal yang harus di siapkan untuk bisa mencapai visi tersebut, diantaranya adalah karakter atau budi pekerti yang baik dan juga fisik yang baik. Maka salah satu yang menjadi bagian dari pembelajaran saya adalah menyiapkan ke dua hal tersebut.
Saya memimpikan murid-murid yang mempunyai budi pekerti yang luhur, punya karakter yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, memiliki karakter profil pelajar Pancasila.
Saya percaya bahwa murid adalah murid-murid yang memiliki potensi yang luar biasa dan sebelum sepenuhnya tergali, sehingga sebagai guru saya punya kewajiban untuk mengeksplor potensi tersebut.
Di sekolah, saya mengutamakan Pendidikan karakter/ budi pekerti ( shoft skill) baru kemudian kompetensi (hard skill).
Murid di sekolah saya sadar betul bahwa karakter/budi pekerti (shoft skill) lebih penting dari pada kompetensi ketrampilan (hard skill).
Saya dan guru lain di sekolah saya yakin untuk menggali bakat minat yang dimiliki anak harus dengan menuntun anak agar dapat menemukan potensinya sehingga anak memiliki kebahagiaan sesuai kodratnya
Saya dan guru lain di sekolah saya paham bahwa setiap anak punya bakat dan minat yang berbeda, maka cara memperlakukannya juga berbeda sesuai dengan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa anak memiliki kodrat alam dan kodrat zamannya masing-masing.
Berbicara tentang visi maka sama halnya berbicara tentang masa depan, seseorang yang punya visi yang kuat tentunya memiliki potensi, memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk berusaha memperjuangkan agar visi tersebut dapat diwujudkan.
Sebagai seorang guru saya punya cita-cita untuk bisa memberikan bekal yang cukup untuk murid saya, baik kompetensi maupun Pendidikan budi pekerti (karakter) yang tidak kalah pentingnya, sehingga mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan pekerjaan yang layak pada saatnya nanti. Saya punya cita-cita bisa berkontribusi menjadi penggerak perubahan kearah lebih baik bagi rekan pendidik, komunitas sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar dan bangsa Indonesia secara umum.
Seluruh warga sekolah mempunyai keyakinan bahwa outcome atau keterserapan alumni ke dunia kerja menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, dan itu yang menjadi target bersama seluruh warga sekolah, Â selain pemberian pelayanan terbaik kepada siswa.
Pendidikan karakter dengan berorientasi pada tuntutan dunia industri menjadi hal yang membedakan sekolah kami dengan sekolah lain, budaya 5S 5R, pembiasaan tadarus Al qur’an dan Latihan fisik sebelum pembelajaran.