Mohon tunggu...
Suwanda Alfasha
Suwanda Alfasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Asal-usul Nama Minangkabau Menurut Para Ahli

23 Maret 2021   19:25 Diperbarui: 23 Maret 2021   19:50 18279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Menurut Tambo Alam Minangkabau

Pada zaman dahulu kala orang Minangkabau dipimpin oleh dua orang Datuak. Kedua datuak itu sangat arif dan bijaksana, namanya adalah Datuak Katamangguangan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang.

Suatu hari tanpa disangka-sangka berlabuhlah sebuah perahu besar. Kabarnya perahu itu datang dari tanah seberang. Muatan perahu penuh dengan bala tentara yang dipimpin oleh seorang raja. Selain itu, mereka juga membawa seekor kerbau besar.

Berita kedatangan raja dari seberang itu segera sampai kepada kedua Datuak tadi. Datuak Parpatiah Nan sabatang dan Datuak Katamangguangan bersiap-siap menanti kedatangan tamu itu.

Tamu tamu yang datang mereka layani dengan ramah-ramah (muluik manih, kucindan murah). Sesaat kemudian pimpinan itu menyampaikan maksud kedatanganya "Kami ingin mengadakan pertaruhan adu kerbau," kata pimpinan tamu itu. "Kalau kerbau kami kalah, ambillah isi perahu ini. Sebaliknya kalau kerbau kami yang menang, maka daerah ini akan kami kuasai," tambah pimpinan tamu itu lagi.

Tantangan itu dibalas dengan senyum oleh kedua datuk tersebut. Setelah saling memberi isyarat, kedua datuk itu menjawab, "Pertaruhan kami terima." "Kapan waktunya?" Tanya tamu itu lagi. "Untuk menentukan waktu yang tepat nanti kami sampaikan," jawab Datuak Katumangguangan sambil berlalu.

Esok harinya bermufakatlah datuk-datuk dan rakyat di Medan Nan Bapaneh. Tawaran tamu yang datang dibahas bersama-sama. Setelah mendengar berbagai pendapat, diperoleh kesepakatan seperti ungkapan kata pusaka di bawah ini:

Alah saciok bak ayam, sandiang bak basi

Bulek aia dek pembuluh, bulek kato dek mufakat

Kok picak lah buliah di layangkan

Kok bulek lah buliah di guluahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun